Terindikasi Disunat, ASN Puskesmas Kota Manna Keluhkan Pembagian Dana Inkes dan JKN

Puskesmas Kota Manna

Kantor Pukesmas Kota Manna, Foto: Dok/Yon Maryono

Interaktif News - Beberapa ASN di lingkungan Puskesmas Kota Manna Bengkulu Selatan mengeluhkan pembagian Inkes (insentif tenaga kesehatan) yang diterima tidak sesuai dengan dengan jumlah yang ditandatangani dalam SPJ. Keluhan itu disampaikan lantaran banyak kejanggalan termasuk data notifikasi yang diduga dimanipulasi.

“Masa kami dikasih satu juta perorang sebanyak 93 ASN Puskesmas Kota Manna, untuk tim ada yang 5-6 juta sedangkan yang cair 250 jutaan sehingga sisahnya masih puluhan juta. Malah ada tim yang tanda tangan nominal SPJ puluhan juta tetapi uang yang di terima cuma dua juta” kata salah seorang ASN di Puskesmas Manna yang enggan disebut nama, 

Beberapa ASN ini sudah mencoba meminta penjelasan dari kepala Puskesmas namun, tidak ditanggapi dengan serius. Bahkan menurut mereka, Kepala Puskesmas terkesan arogan dan menyebut masih beruntung dikasih insentif. 

Demikian pula saat pencairan uang program Jaringan Kesehatan Nasional (JKN). Mereka mengaku diminta untuk menandatangani dua lembar kwitansi dengan rincian satu untuk dipegang ASN satu lembar untuk laporan ke dinas kesehatan. Anehnya, dua kwitansi ini berbeda nominal namun, menurut bendahara perbedaan itu untuk keperluan di Puskesmas. 

Kepala Puskesmas Kota Manna Dewi Yulistin saat ditemui di ruangan kerjanya enggan berkomentar banyak “No Coment” kata Dewi yang nampak sudah mengatahui maksud kedatangan wartawan ke kantornya, Selasa, (30/12/2020)

Terpisah, aktifis Lembaga BPAN Bengkulu, Diky Spektory menyayangkan apabila keluhan sejumlah ASN itu benar adanya. Menurut dia, tenaga kesehatan harus menjadi prioritas di tengah wabah COVID-19. Tenaga Kesehatan dan ASN di lingkungan unit-unit kesehatan adalah garda terdepan yang memiliki resiko tinggi untuk ikut terpapar.

“Kalau benar demikian tentu aparat penegak hukum harus segera bertindak. Kita dari BPAN akan melakukan investigasi lebih lanjut. Jangan sampai dana  kesehatan yang telah dialokasikan oleh pemerintah pusat malah disalahgunakan di tingkat bawah, harus ditindak” jelas dia.

Terkait tidak berkomentaranya Kepala Puskesmas Kota Manna saat ditemui wartawan, Diky melihat ada indikasi masalah yang terkesan ditutupi sehingga ada semacam ketakutan untuk memberikan penjelasan kepada publik. 

“Sekarang eranya transparansi, jelaskan saja juklak-juknisnya kan beres. Kalau penjelasnya clear masyarakat bisa menilai apakah yang dikeluhkan ASN itu benar atau salah” ujar Diky. 

Reporter: Yon Maryono
Editor: Usmady Dianto