Mahasiswa KKN UINFAS Bengkulu yang tinggalkan lokasi KKN di Desa Air Latak, Kab. Seluma Foto: Dok
Interaktif News - Keluhan Mahasiswa UIN Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu yang mengaku dicekoki minuman tuak hingga kehilangan celana dalam pada saat melaksanakan KKN di Desa Air Latak, Kecamatan Seluma Barat, Kabupaten Seluma kini sudah viral di berbagai platform sosial media.
Kades Air Latak, Riswan menyayangkan mahasiswa UINFAS Bengkulu yang memviralkan alasan kabur dari lokasi KKN. Alasan yang disampaikan para mahasiswa di media sosial itu telah memojokan warga Desa Air Latak.
"Gegara pernyataan itu situasi desa sekarang sedang tidak kondusif lagi, banyak warga kecewa karena viralnya keluhan mahasiswa KKN sudah mencoreng nama desa bahkan nama Kabupaten Seluma," kata Riswan.
Dijelaskan Riswan, sebelum pergi meninggalkan lokasi KKN pada Selasa 2 Juli sekira pukul 19.00 WIB, para mahasiswa sempat mengeluh karena tidak nyaman berada di desa. Mereka mengaku kerap disambangi pemuda desa setempat tengah malam hingga motor dirusak.
"Pada saat di lokasi mahasiswa KKN itu hanya menyampaikan 3 hal kepada saya yaitu sering digedor tengah malam, kabel motor diputuskan dan pipa dipatahkan," kata Riswan, Kamis, (11/7/2024).
Baca Juga: Tak Tahan Disambangi Warga Tiap Malam, Mahasiswa KKN di Seluma Kabur
Setelah mendapatkan keluhan tersebut pemerintah desa kata Riswan bukan tidak ingin segera bertindak. Namun, baru selang satu jam melapor para mahasiswa itu langsung pergi dengan mobil dan barang yang memang sudah disiapkan.
"Saat melaporkan 3 poin kejadian itu saya tidak dapat penjelasan kapan terjadinya, jika sudah berulang terjadi pasti saja pihak desa menindaklanjuti. Bagaimana mau menindaklanjuti laporan itu jika keluhan mereka sampaikan hanya berselang 1 jam sebelum mahasiswa KKN itu pergi tinggalkan lokasi," ungkapnya.
Siap Mengundurkan Diri Jika Terbukti Tak Bertanggungjawab
Lanjut Riswan, dirinya siap bertanggungjawab mengundurkan diri dari jabatannya jika terbukti lalai dalam menanggapi keluhan yang sudah viral disampaikan oleh pihak mahasiswa KKN UINFAS Bengkulu.
“Saya siap pasang badan jika benar saya tidak bertanggungjawab. Kami masih terbuka jika ingin berdamai karena harapan kami perseteruan ini cepat selesai," kata Riswan.
Riswan sangat menyayangkan atas sifat gegabah dan terburu-buru para mahasiswa KKN yang menyebarkan keluhan melalui media sosial sehingga viral dan mencoreng nama desa.
Viralnya keluhan yang menuding warga Desa Air Latak yang sudah berbuat tidak senonoh turut berdampak dengan warganya yang sedang berkuliah di UINFAS Bengkulu.
"Otomatis saja warga kami yang sedang kuliah di UINFAS Bengkulu di-bully dengan teman-temannya gegara keluhan mahasiswa KKN yang sudah viral itu," kata Riswan.
Reporter: Deni Aliansyah Putra