Tak Asal-Asalan, Program Alat Pertanian Rohidin-Rosjonsya Sesuai Kebutuhan dan Kondisi Lahan

Rohidin Mersyah

Rohidin Mersyah bersama warga Desa Srikanton, Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah, Jumat, 06 November 2020, Poto;Dok

Interaktif News - Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Cagub Bengkulu Nomor Urut 2 Rohidin-Rosjonsyah menyusun berbagai strategi. Selain hilirisasi industri, pembenahan jalur distribusi pasar, dan penggiringan ekspor melalui gerbang Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, bantuan alat mesin pertanian bagi petani juga akan dilanjutkan.

"Bantuan alsintan kita lanjutkan, tapi tidak melulu handtraktor. Karena menyesuaikan lahan dan kebutuhan petani, bisa power threaser, water sprayer, cultivator, mesin air dan lain sebagainya, agar produktivitas petani meningkat dan hasil pertanian berkualitas," papar Rohidin saat kampanye dialogis di Desa Srikaton Pondok Kelapo Bengkulu Tengah, Jumat (6/10/2020)

Program bantuan, lanjut Rohidin, akan dikolaborasikan dengan pemda setempat. Tujuannya agar terjadi kesinambungan dak tak ada tumpangtindih kebijakan. Diterangkannya, pemprov merupakan perpanjangan tangan pemerintah pusat.

"Bisa saja bibitnya dari pemkab kemudian alat sesuai kebutuhan kelompok tani itu dari pemprov. Koordinasi seperti ini menjadi penting agar kolaborasi program untuk pertanian benar-benar tercapai targetnya. Dan harapannya tentu peningkatan kesejahteraan buat para petani," papar Rohidin.

Program bantuan, imbuhnya, sejatinya tidaklah sulit. Namun, kata Rohidin, harus diiringi kebijakan jangka panjang dan manfaatnya bisa dirasakan seluruh petani sebagai produsen komoditas unggulan di Provinsi Bengkulu. Ketepatan program dan sasaran juga harus dianalisa secara baik, karena pertanian di Bengkulu tak hanya satu macam saja komoditasnya.

"Termasuk penyelenggaraannya, saya kira sudah tidak jaman lagi dilakukan asal asalan. Kalau gratis ya gratis diberikan untuk petani, pengadaannya juga harus akuntable sehingga tak ada lagi bantuan alsintan makan korban pejabat pemerintah masuk penjara. Bukan mau mengungkit-ungkit tetapi masyarakat juga harus memahami, saat ini penyelenggaraan pemerintahan wajib transparan dan dilakukan sesuai aturan," jelas Rohidin yang juga menyinggung soal distribusi serta ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani.

Rohidin memaparkan program yang bersentuhan langsung dengan petani yakni replanting atau peremajaan tanaman untuk sawit rakyat, bantuan stek kopi, bantuan pengendali hama, serta bantuan sapi untuk kelompok tani. Bahkan program integrasi pertanian dengan UMKM agar hasil pertanian juga memiliki nilai tambah. Infrastruktur sarana pertanian seperti irigasi, jalan sentra produksi juga terus digenjot agar pertanian di Bengkulu terus berkembang dan petani lebih sejahtera. 

"Untuk program perhutanan sosial, saat ini sudah mencapai 53 ribu hektar. Kawasan lain yang masih belum diturunkan statusnya akan kita usulkan, tentu saja agar mereka terlindungi dan legal. Kelola hutan dan menghasilkan dengan turut merawat hutan," demikian tutup lulusan terbaik program doktor di IPB itu. [***]

Editor: Alfridho Ade Permana