Ilustrasi, seseorang perempuan yang sedang melakukan aksi narsis di depan kaca, Foto: Dok/Freepik
Interaktif News - Kata "narsis" mungkin bagi kita sudah tidak asing namun narsis bisa disebut gangguan jiwa apabila telah memasuki fase tertentu atau Kepribadian Narcissistic (Narcissistic Personality Disorder atau NPD) adalah salah satu jenis gangguan kepribadian dalam klasifikasi diagnostik DSM-5 (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Jiwa, edisi kelima).
Gangguan ini ditandai oleh pola perilaku yang persisten dan meresap yang mencirikan rasa keagungan diri yang berlebihan, kebutuhan akan pujian dan pengakuan serta kurangnya empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
DSM-5 menyediakan kriteria diagnostik untuk NPD yang mencakup berbagai gejala dan perilaku yang harus ada agar seseorang dapat dinyatakan mengidap NPD. Berikut adalah kriteria diagnostik umum untuk NPD menurut DSM-5:
- Kebutuhan akan Pujian
Orang dengan NPD memiliki dorongan kuat untuk mendapatkan pujian, pengakuan, dan perhatian dari orang lain. Mereka ingin dianggap sebagai individu yang istimewa dan unggul. Contohnya, mereka mungkin selalu mencari penghargaan, promosi, atau pujian atas prestasi mereka.
- Keangkuhan yang Berlebihan
Individu dengan NPD sering memiliki pandangan yang sangat tinggi tentang diri mereka sendiri. Mereka cenderung merasa lebih baik dan lebih berharga daripada orang lain. Sikap mereka yang arogan dapat membuat mereka sulit dihubungi dan bekerja sama.
- Kurangnya Empati
Salah satu ciri khas NPD adalah kurangnya empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain. Mereka mungkin tidak dapat memahami atau mengidentifikasi dengan perasaan orang lain, dan seringkali mengabaikan atau meremehkan perasaan orang lain.
- Pola Hubungan yang Bermasalah
Orang dengan NPD cenderung memiliki hubungan interpersonal yang konflik dan tidak stabil. Mereka mungkin manipulatif dalam hubungan mereka, menggunakan orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan sulit bekerja sama karena sikap superioritas mereka.
- Ketidakstabilan Emosi
Meskipun terlihat percaya diri, individu dengan NPD dapat sangat rentan terhadap kritik dan penolakan. Mereka bisa sangat marah atau terluka jika merasa mereka tidak mendapatkan perhatian atau pengakuan yang mereka inginkan. Ini dapat menyebabkan perubahan emosi yang tajam.
- Kegagalan dalam Menjaga Hubungan Jangka Panjang
Orang dengan NPD seringkali kesulitan mempertahankan hubungan jangka panjang yang sehat. Konflik yang konstan dan kebutuhan mereka yang tidak terpuaskan dapat menyebabkan kerusakan hubungan. Mereka mungkin mengalami kegagalan dalam mempertahankan pernikahan, persahabatan, atau kerjasama profesional yang stabil.
Namun, penting untuk diingat bahwa NPD adalah gangguan mental yang kompleks, dan diagnosisnya harus dibuat oleh seorang profesional kesehatan mental berlisensi setelah melakukan evaluasi yang tepat. Terapi psikoterapi seperti terapi kognitif perilaku dialektik (DBT) atau terapi psikoanalitik dapat membantu individu dengan NPD mengatasi masalah mereka dan memperbaiki hubungan sosial mereka.
Narcissistic Personality Disorder (NPD) memiliki berbagai dampak buruk, baik pada individu yang mengidapnya maupun pada orang-orang di sekitarnya. Beberapa dampak buruk NPD yang paling umum mencakup:
- Kerusakan Hubungan Interpersonal
Orang dengan NPD seringkali memiliki hubungan interpersonal yang konflik dan tidak stabil. Mereka mungkin bersikap manipulatif, egois, dan tidak peduli terhadap perasaan atau kebutuhan orang lain. Ini dapat menyebabkan kerusakan hubungan dengan teman, keluarga, dan pasangan hidup.
- Isolasi Sosial
Karena sikap superioritas dan kurangnya empati, individu dengan NPD dapat kesulitan mempertahankan hubungan sosial yang sehat. Mereka mungkin berisiko menjadi terisolasi sosial karena orang-orang di sekitar mereka merasa sulit untuk berhubungan dengan mereka.
- Kerentanan Terhadap Konflik dan Kritik
Meskipun tampak percaya diri, orang dengan NPD sebenarnya sangat rentan terhadap kritik dan penolakan. Mereka sering mengalami perubahan emosi yang tajam jika merasa tidak mendapatkan pengakuan atau jika mereka dihadapkan pada kritik. Ini dapat menyebabkan konflik yang sering dalam hubungan.
- Kegagalan dalam Pekerjaan dan Karier
Dalam lingkungan kerja, perilaku yang berkaitan dengan NPD seperti mengabaikan kolaborasi tim, berorientasi pada diri sendiri, dan berfokus pada keagungan diri dapat menghambat kemajuan karier. Hal ini dapat menyebabkan konsekuensi negatif dalam hal stabilitas pekerjaan dan kesuksesan profesional.
- Ketidakbahagiaan Pribadi
Meskipun tampaknya merasa superior, individu dengan NPD seringkali tidak bahagia secara pribadi. Mereka mungkin mengalami perasaan kesepian, frustrasi, dan tidak puas dengan hidup mereka karena mereka terus mencari pengakuan dan pencapaian yang tak tercapai.
- Kerentanan Terhadap Gangguan Kesehatan Mental Lainnya
Orang dengan NPD dapat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan penyalahgunaan zat. Ini bisa disebabkan oleh kesulitan mereka dalam mengatasi emosi dan konflik.
- Isolasi dan Kehilangan Dukungan Sosial
Perilaku dan sikap individu dengan NPD dapat membuat mereka diisolasi dari dukungan sosial yang dapat membantu mereka dalam mengatasi masalah dan stres. Ini dapat membuat masalah mereka semakin sulit diatasi.
Penting untuk diingat bahwa seseorang dengan NPD mungkin tidak menyadari dampak buruk dari perilaku mereka, dan mereka mungkin merasa bahwa cara mereka berperilaku adalah yang benar. Pengobatan psikoterapi yang sesuai dengan seorang profesional kesehatan mental berlisensi adalah langkah penting dalam mengatasi NPD dan membantu individu dengan gangguan ini mengembangkan hubungan yang lebih sehat dan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri.
Editor: Irfan Arief