Refleksi Setengah Abad Hipmi

HIPMI

Oleh: Dani Satria*

Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) telah menginjak usia yang ke-50 tahun. Usia kepala lima ini menandakan sebuah kematangan dan kekokohan dalam sebuah organisasi independen nonpartisan yang begitu besar di Indonesia. Anggotanya pun semakin banyak, dengan pengaruh kadernya yang kian sohor di kancah nasional maupun internasional.

Dapat dikatakan, diusia setengah abad dan seterusnya nanti, Hipmi akan senantiasa bertransformasi menuju masa-masa keemasan. Semangat entrepreneurship yang dipegang teguh oleh Hipmi adalah sebuah landasan ikhtiar untuk membangun pemerataan perekonomian Indonesia.

Secara fungsi kelembagaan, Hipmi merupakan organisasi yang mewadahi dan mewakili para pengusaha muda di Indonesia. Organisasi ini berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan pengusaha muda untuk meningkatkan kontribusi mereka dalam pertumbuhan ekonomi negara. Tujuan dari Hipmi adalah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan bisnis para anggotanya serta mempromosikan kewirausahaan di kalangan generasi muda.

Sepak terjang para pimpinan Hipmi dari masa ke masa memang sudah tak bisa diragukan. Mereka adalah tokoh-tokoh nasional, pengusaha hebat dan sudah terbukti sukses dalam dunia bisnis.  Seperti Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi dari masa ke masa yaitu; Abdul Latief (1972-1973), Siswono Yudo Husodo (1973-1977), Aburizal Bakrie (1977-1979), Pontjo Sutowo (1979-1983), Agung Laksono (1983-1986), dan Sharif Cicip Sutarjo (1986-1989).

Berlanjut pada Bambang Riyadi Soegomo (1989-1992), Adi Putra Darmawan Tahir (1992-1995), Bambang Wiyogo Atmodarminto (1995-1998), Hariyadi Budisantoso Sukamdani (1998-2001), Muhammad Lutfi (2001-2005), Sandiaga Salahuddin Uno (2005-2008), Erwin Aksa Mahmud (2008-2011), Raja Sapta Oktohari (2011-2015), Bahlil Ladahalia (2015-2019), Mardani H. Maming (2019-2022) dan Akbar Himawan Buchari (2022-2025) yang sama mentereng dalam dunia bisnis.

Kader Hipmi yang lainnya pun juga telah menduduki jabatan sebagai menteri di kabinet pemerintahan Republik Indonesia menjadi anggota DPR RI dan kedudukan bergengsi lainnya. Selain validasi suksesnya dalam dunia usaha, kehebatan para kader Hipmi ini juga dipengaruhi oleh proses kaderisasi yang melalui pendidikan dan pelatihan komprehensif sehingga menciptakan SDM yang kreatif, berkualitas, berdaya saing, cakap dalam teknologi serta informasi.

Kelebihan Hipmi lainnya lagi adalah SDM-nya yang berisikan kalangan pemuda yang memiliki semangat wirausaha dan pandangan yang visioner. Semangat entrepreneurship ini yang nantinya akan terus ditularkan kepada masyarakat melalui program-program unggulan dari Hipmi.

Beberapa program Hipmi, khususnya yang ada di Badan Pengurus Cabang (BPC) antaralain “Hipmi Goes To School/Campus” yang tujuannya menumbuhkan semangat wirausaha dikalangan pelajar, mahasiswa dan anak muda. Ada juga beberapa BPC yang menginisiasi “Hipmi Goes To Village” yang bertujuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui pelatihan, pendampingan dan diskusi.  Selain itu ada juga BPC yang menggelar festival produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal sebagai ajang mempromosikan potensi daerah. Selanjutnya juga ada program Business Matching Forum dan Business Competition yang menyasar para pengusaha muda pemula.

Berdasarkan pengamatan sebagai anggota, program BPC Hipmi yang paling menonjol di masyarakat adalah ikut aktif dalam membantu menyelesaikan permasalahan UMKM dan memberikan akses terhadap permodalan. Hipmi juga turut menjembatani antara UMKM dengan pemerintah bahkan dengan perusahaan skala besar agar terjalin kerja sama yang saling menguntungkan.

Hipmi juga melahirkan ketokohan-ketokohan baru di daerah, terutama di bidang politik dan sosial kemasyarakatan. Hal ini menandakan bahwa Hipmi tidak hanya melahirkan para entrepreneur muda saja, akan tetapi juga melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang berpengaruh.

Seperti diketahui, bergabung dengan Hipmi memiliki beberapa manfaat antara lain dari sisi business networking, di mana para anggotanya mempunyai akses yang luas ke jaringan bisnis di Indonesia. Dari networking tersebut, para anggota Hipmi dapat saling berinteraksi, berkolaborasi dan bertukar informasi perihal peluang bisnis baru, kemitraan serta kerjasama yang saling menguntungkan. Manfaat selanjutnya adalah mentoring dan pelatihan dari pengusaha yang telah sukses dan memiliki pengalaman dalam berbisnis.

Hal ini dapat membantu para anggotanya dalam mengembangkan keterampilan, strategi dan pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis. Selain itu, Hipmi juga sebagai wadah yang sangat tepat untuk menyuarakan advokasi dalam memperjuangkan kepentingan pengusaha muda di berbagai forum, baik di tingkat pemerintah maupun sektor swasta. Hipmi berusaha untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan bisnis, serta mengatasi hambatan yang dihadapi oleh pengusaha muda.

Bagi pengusaha pemula, kegiatan promosi adalah elemen yang fundamental dalam memasarkan produk barang atau jasa. Di Hipmi, para anggotanya memiliki kesempatan untuk mempromosikan bisnisnya serta meningkatkan visibilitas di kalangan pengusaha muda serta pemangku kepentingan lainnya. Pengusaha pemula tersebut dapat menghadiri acara, konferensi dan pameran yang diselenggarakan oleh Hipmi untuk memperluas jangkauan bisnis serta membangun citra merek yang lebih kuat. Terakhir, yaitu pada akses terhadap pembiayaan, yang dapat membantu para pengusaha untuk mengatasi kendala keuangan dan mendapatkan dukungan dalam mengembangkan usaha.

“Saya yang butuh Hipmi. Bukan Hipmi yang butuh saya” adalah sebuah ungkapan yang sangat melekat dan akan terus relevan bagi para kader Hipmi. Saat ini, para tokoh nasional yang merupakan kader Hipmi tengah bersaing dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hipmi merupakan organisasi primadona yang telah menelurkan para pemimpin “paket lengkap”, yaitu dari kemampuan leadership, komunikasi, organisasi maupun dalam dunia usaha. Bila Hipmi terus menghasilkan para kader berkualitas seperti ini, maka bukan tidak mungkin di masa depan Indonesia akan diisi oleh para pemimpin yang mayoritas dari Hipmi.

*Penulis adalah Dani Satria, Anggota BPC Hipmi Kendal, Peneliti Forum Demokrasi Rakyat Madani (FDRM)