Kota Bengkulu. BI – Bergulirnya proses pembangunan PLTU Batu Bara di daerah pelabuhan Pulau Baai Bengkulu kembali menuai konflik. Antara pihak PLTU dengan masyarakat (petani) Teluk Sepang. Selasa (14/08).
Pasalnya pihak proyek PLTU Batu Bara berencana menggusur lahan milik petani yang bercocok tanam disamping panggar Proyek PLTU, dengan kedatangan 3 orang pihak PLTU bersama 1 eksapator (alat berat) kelahan, membuat petani kaget dan bertanya atas dasar apa penggusuran ini dilakukan. Sehingga petani menghadang dan mencegah penggusuran hingga terjadi cekcok mulut, antara pihak PLTU dan petani.
Menurut keterangan petani, luas lahan yang dikelolanya sekitar 6 Hektar (Ha) dan akan terancam penggusuran, rencananya pihak PLTU akan melakukan penggusuran setelah ada negosiasi antara pihak PLTU dan Petani.
“selama belum adanya negosiasi, tidak boleh ada aktifitas diluar pagar. Apapun yang terjadi saya akan lawan”. Jelas Wilkan dengan tegas
Dalam proses pembangunan proyek PLTU batu bara, telah banyak menuai kritikan dan perlawanan dari masyarakat, karena efek yang ditimbulkan nanti akan mencemari lingkungan.
Untuk diketahui, sebelumnya tidak ada musyawarah ganti rugi (negosiasi) tanam tumbuh antara pihak PLTU dan petani tentang penggusuran.
(Anasril)