Pemprov Bengkulu dan BIC Teken Kerjasama Promosi Wisata

Wisata Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Prof. Dr. Kim Soo-il selaku Former Ambassador of Korea  menunjukan naskah kerjasama usai penandatangan. Kamis, 9 Februari 2023. Foto/Dok

Interaktif News – Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan penandatanganan kerja sama dengan Busan Indonesia Center (BIC). Kerjasama ini untuk meningkatkan sektor pariwisata dan promosi wisata provinsi Bengkulu.

Penandatanganan kerjasama melalui lintas negara ini dilakukan oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Prof. Dr. Kim Soo-il selaku Former Ambassador of Korea serta disaksikan Direktur BIC Korea Mrs. Jung Songhak.

Dikatakan Gubernur Rohidin, kerja sama dengan BIC akan menjadi salah satu pembuka bagi Bengkulu untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Tidak hanya dari pariwisata, namun juga potensi infrastruktur dan energi terbarukan yang dimiliki oleh Provinsi Bengkulu.

"Waktu itu saya katakan kepada Mr. Kim, bahwa Bengkulu sebagai pemerintah daerah kami ingin berkolaborasi, tentunya pengembangan sektor lain saya kira ketika ini sudah di buka, lalu peran apa saja yang bisa dikerjasamakan, ini akan running berjalan dengan sendirinya," ujar Gubernur Rohidin yang sekaligus menjadi Keynote Speaker Seminar Internasional "Integrasi Pengembangan Pariwisata Bengkulu Mendunia Melalui Promosi Pariwisata di Luar Negeri", di Gedung Daerah Balai Raya Semarak Bengkulu, Kamis (9/2/2023).

Kerjasama ini lanjut Gubernur Rohidin, tentunya akan berdampak positif kepada Provinsi Bengkulu, dimana ada beberapa agenda nasional dan internasional yang dapat di kolaborasikan bersama kedepannya.

"Kita ada dua event besar 2023 dan 2024 ini bisa di kolaborasikan dengan Korea, sebagaimana kita kolaborasikan saat festival pantai panjang dimana ada kolaborasi beberapa negara, saya kira Festival Tabut yang sudah berkelas internasional tahun ini, keterlibatan budaya Korea akan memberikan warna," imbuhnya. 

Dalam kesempatan itu, Gubernur Rohidin juga memaparkan beberapa potensi pariwisata yang ada di Bengkulu, diantaranya dua spot pariwisata alam yang berada di kota, yakni kawasan Pantai Panjang kemudian Danau Dendam Tak Sudah Kota Bengkulu. 

Selain itu, juga di paparkan potensi infrastruktur terkait berlanjutnya pembangunan rel kereta, perubahan bandara, juga pengembangan Pulau Enggano. Lalu ada beberapa potensi sumber daya alam untuk dikelola seperti panas bumi, potensi tambak dikawasan pesisir Samudera Hindia.

Sementara itu Prof. Kim Soo-il selaku Former Ambassador of Korea kagum akan potensi yang dimiliki oleh Provinsi Bengkulu. Dengan semangat optimis, menurutnya potensi-potensi tersebut perlu dikelola dengan baik dan profesional.

"Bengkulu potensinya sangat luar biasa, dari pada dulu saat saya datang ke sini, terutama fundamental ekonominya luas sekali, bahan bakunya dan atraksi - atraksi pariwisatanya. Ada pantai, heritage juga ada, kuliner juga ada, itu luar bisa, hanya bagaimana mengolah peluang - peluang tersebut," kata Prof. Kim.

Kim Soo-il juga mengapresiasi langkah yang diambil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, menurutnya apa yang dilakukan oleh Gubernur Rohidin sudah tepat untuk mengangkat potensi-potensi Bengkulu.

"Saya lihat arah dari pak Gubernur untuk menentukan kemana Bengkulu, itu sangat tepat jadi saya kira dalam waktu dekat land scape ekonomi Bengkulu akan berubah total dalam waktu yang tidak begitu lama. Bengkulu akan bangkit sebagai salah satu provinsi yang tinggi daya saingannya di Indonesia," pungkasnya.

Untuk diketahui, Busan Indonesia Center (BIC) atau Dubes Republik Indonesia untuk Republik Korea diresmikan pada 2 Juni 2022 oleh Gandi Sulistiyanto. Indonesia Centre yang pertama di Korea Selatan ini didirikan di Busan University of Foreign Studies (BUFS).

Indonesia Centre di BUFS menyediakan lokasi pameran berupa buku-buku bahasa dan sastra, rumah adat dan baju tradisional, batik, peta budaya, wisata, cagar alam, panorama Indonesia, santri, dan produk UMKM Indonesia serta tur virtual situs arkeologi Trowulan dengan memanfaatkan Virtual Reality (VR).

Busan Indonesia Center (BIC) memiliki fasilitas tur virtual situs arkeologi Trowulan dengan memanfaatkan Virtual Reality (VR). BIC juga menjadi kantor sekaligus pusat promosi organisasi untuk kota-kota Asia Pasifik.

(Morecka, MC Pemprov Bkl)
Editor: Alfridho Ade Permana