Pelecehan Seksual, Ibu-Ibu Pasar Seluma Laporkan Oknum Karyawan Faming Levto

pelecehan seksual

Ibu-ibu warga Desa Pasar Seluma saat melapor ke Polres Seluma, Senin, 9 Janauri 2023, Foto: Dok

Interaktif News – Kasus pelecehan seksual yang dialami Kelompok Ibu-Ibu Pasar Seluma Tolak Tambang akhirnya berujuang laporan ke polisi. Senin, 09 Januari 2023 kelompok Ibu-ibu ini melaporkan oknum karyawan PT Faming Levto Bhakti Abadi berinisial Ti (55) ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Seluma.

"Kami hari ini resmi melaporkan terkait pelecehan seksual secara verbal yang dilakukan oknum karyawan Perusahaan Tambang Pasir Besi Ti (55) dan selanjutnya kami harap akan ditindaklanjuti dengan pihak unit perlindungan perempuan dan Polres Seluma," kata perwakilan ibu-ibu, Zemi Sipantri. 

Zemi Sipantri menyebut, dalam pelaporan hari ini, pihaknya telah mempersiapkan semua barang bukti berupa video rekaman pada saat oknum tersebut melontarkan kata-kata pelecehan seksual. 

"Kami sudah siapkan segala barang bukti, seperti video rekaman dan bahkan juga indentitas dari oknum serta orang-orang yang akan kita hadirkan sebagai saksi," tutur Zemi.

Pelecehan tersebut sambung Zemi, selain menghina harkat dan martabat kaum perempuan juga telah membuat harga diri suami dari ibu-ibu pelapor ini geram. Pelecehan tersebut harus diproses hukum. 

"Selain menghina kami sebagai perempuan, pelecehan itu juga menghina harkat martabat dari suami kami. Jadi telah diputuskan perkara ini akan di kami bawa ranah hukum," tegas Zemi.

Untuk diketahui, kejadian bermula saat rombongan ibu-ibu warga Desa Pasar Seluma, Kabupaten Seluma ingin mendatangi perusahaan tambang yang tengah beraktivitas, Sabtu, (07/01/23) kemaren. 

Rombongan ibu-ibu ini berniat ingin memvideokan aktivitas tambang. Sesampainya di lokasi tambang, pintu gerbang nampak tertutup rapat. Ibu-ibu itu kemudian berniat masuk namun dihalangi karyawan hingga terjadila cek cok mulut. 

Tiba-tiba ibu-ibu yang berjumlah 5 orang ini langsung mendapat perlakuan tidak senonoh. Salah seorang oknum karyawan melontarkan kata-kata cabul dalam bahasa daerah.“P***k (alat kelamin perempuan) kaba (kamu) kujilati kelo (nanti)“ kata oknum karyawan tersebut sembari menutup pintu gerbang.

Reporter: Deni Aliansyah Putra