Kondisi aliran sungai di kawasan Bendung Seluma, Selasa, 5 September 2023, Foto: Dok/Deni Aliansyah Putra
Interaktif News - Fenomena EL Nino yang memicu musim kemarau sejak dua pekan terakhir mulai berdampak kekeringan di sejumlah wilayah di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
Sejumlah masyarakat dari pelosok desa, kelurahan di Seluma kini hanya mengandalkan ketersediaan air sungai dan beberapa sumur bor di sekitar wilayah tersebut.
Salah seorang warga Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat, Nando mengatakan, saat ini beberapa sumur di desanya itu sudah mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Dampaknya warga kesusahan mendapat air bersih.
"Kini susah sekali mendapatkan air bersih, tidak peduli malam ataupun siang hingga subuh sampai membawa jerigen ingin mengambil air ke sungai," keluh Nando, Selasa, (05/08/2023).
Sisi lain, aliran air sungai di desa Talang Tinggi sangat tidak layak dikonsumsi karena kondisi air yang keruh dan berbau akibat banyaknya sampah.
"Kalau dikonsumsi sebagai air minum belum layak mas, jadi air di sungai ini cuma bisa digunakan untuk mencuci pakaian atau mandi," ujar Nando.
Ia menambahkan, meskipun sudah terdapat sumur bor milik pemerintah desa namun kapasitas penampung air belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Memang ada sumur bor di sekitar rumah kami ini namun jika mengandalkan ketersediaan air dari satu sumber itu saja tidak akan cukup," kata Nando.
Senada disampaikan Redo Permadi warga Desa Lubuk Lagan yang mengatakan di desanya juga sudah terdampak kekeringan yang berakibat terbatasanya ketersediaan air bersih.
Padahal kata Redho, di sekitar tempatnya tinggal sudah dibangun Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) namun banyak tidak berfungsi dan airnya sudah tidak lagi mengalir.
"Sekitar puluhan rumah sudah mengalami kekeringan yang mengharuskan warga sulit mencari air bersih. Jika cuma mengandalkan sumur bor dan Pamsimas di Desa Lubuk Lagan tidak akan bisa mencukupi kebutuhan air warga di sini apalagi Pamsimas airnya kini sudah tidak dapat mengalir lagi," tutur Redho.
Hal serupa juga terjadi di Kelurahan Talang Dantuk, Kecamatan Seluma. Sungai terbesar di kawasan tersebut mulai surut dan mengancam masa panen puluhan hektar sawah di sekitarnya.
Akibat kekeringan juga dirasakan warga di sekita Bendung Seluma yang mulai memanfaatkan air bendung untuk mandi, mencuci, dan sumber air bersih.
Musim Kemarau Bakal Berakhir di Ujung Bulan September
Kepala BMKG Provinsi Bengkulu Klaus Johannes Apoh Damanik melalui Koordinator Data dan Informasi BMKG, Anang Anwar menjelaskan, saat ini seluruh wilayah Provinsi Bengkulu mengalami musim kemarau hingga matahari akan bergeser di garis khatulistiwa yang nantinya bakal terjadi pada akhir September 2023.
"Kita prediksi akhir September kemungkinan akan timbul awan-awan hujan meliputi wilayah Provinsi Bengkulu. Kalau saat ini matahari masih berada di utara garis khatulistiwa sehingga kini kita masih mengalami musim kemarau," jelas Anwar.
Ia menambahkan, curah hujan bakal terjadi di akhir bulan September itu nantinya diprediksi masuk pada skala menengah hingga lebat. Bisa saja intensitas hujannya sedang ataupun sangat lebat dengan durasi singkat.
"Prediksi kita hujan di akhir bulan September itu akan terjadi dengan intensitas hujan sedang hingga lebat dengan durasi yang sangat singkat," ujar Anwar.
Reporter: Deni Aliansyah Putra