“Move On” dari Pilwakot, Nasdem Siap Rebut Kembali Suara Rakyat

“Move On” dari Pilwakot, Nasdem Siap Rebut Kembali Suara Rakyat Bengkulu

Kota Bengkulu, BI-Meski gagal mendudukan calon walikota Bengkulu Periode 2018-2023 pada Pilwakot 27 Juni lalu. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Bengkulu tidak mau “baper politik” tetap semangat kembali berjuang merebut suara rakyat di Pemilu serentak 2019. Nasdem terus melakukan koordinasi dan konsolidasi dalam rangka suksesi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Artinya Partai Nasdem Kota Bengkulu, sudah Move On dari Pilwakot dan konsentrasi penuh dalam pertarungan Pileg untuk merebut kursi mayoritas di DPRD Kota Bengkulu, supaya memiliki “Barganing Power” yang kuat dalam politik anggaran untuk mendukung pembangunan memenuhi aspirasi rakyat. Karena visi dan misi Nasdem untuk membangun Kota Bengkulu. Hal ini disampaikan Ketua DPD Partai Nasdem Kota Bengkulu, Ronny FL Tobing kepada Jurnalis bengkuluinteraktif.com 

“Yang pasti kami telah berjuang keras untuk dapat mendudukan calon kami di Pilwakot kemarin (27 juni, red), namun itulah hasilnya wakil kami belum bisa duduk sebagai Walikota, kami menganggap itulah pilihan rakyat, kami tidak mau Baper politik, kami telah siap move on dari pilwakot. Dan kami optimis siap merebut kembali hati rakyat dalam pileg 2019. Karena rakyatlah Bengkulu adalah pemilik suara.“ Harap Ronny, Sabtu, (21/07/2018)

Seperti diketahui dalam Pileg 2014 lalu, Nasdem adalah pemenang suara terbanyak sehingga mendudukan Erna Sari Dewi sebagai Ketua DPRD Kota Bengkulu. Harapan  Ronny FL Tobing dalam pesta demokrasi Pileg Tahun 2019, Nasdem kembali menjadi pemenang merebut suara rakyat terbanyak. 

Tugas berat dari semua partai peserta pileg dan pilpres adalah membesarkan partai termasuk DPD Partai Nasdem Kota Bengkulu, untuk itu semua caleg harus berjuang keras merebut perolehan suara partai. karena pola perhitungan suara di pemilu 2019 nanti akan menggunakan metode sainté lague murni. Metode ini menekankan pada keseimbangan antara perolehan suara dengan perolehan kursi.

Berbeda dengan metode sebelumnya yang dirasa kurang adil karena suara banyak belum tentu dapat kursi yang seimbang. Metode ini sangat menguntungkan bagi parpol-parpol yang memiliki kader-kader caleg pendulang suara (vote getter) seperti tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, pengusaha, dan unsur-unsur representasi masyarakat lainnya. 

Momentum ini juga dimanfaatkan oleh Partai Nasdem Kota Bengkulu. Nasdem telah memilih nama-nama kader yang dianggap potensial sebagai pendulang suara untuk dapat mendongkrak suara Nasdem di Kota Bengkulu. Dipastikan 35 nama untuk mengisi kuota Bacaleg (Bakal Calon Legislatif) telah didaftarkan oleh Nasdem ke KPU Kota Bengkulu, saat ini  menunggu verifikasi faktual.

Lebih lanjut, Ronny mencontohkan pileg 2014 lalu, dia memperoleh lebih dari 2000 suara namun tidak duduk karena kouta sudah terpenuhi. Sedangkan banyak Caleg lain yang hanya memperoleh ratusan suara bisa duduk di DPRD. Menurut Ronny itu sangat tidak adil dan mengorbankan suara rakyat yang telah memilihnya. 

“Semua partai pasti ingin menang dalam pileg dan berupaya merebut hati rakyat. demikian juga partai kami, sebagai ketua partai saya selalu memberikan yang terbaik, kami telah siap bertarung dan memiliki strategi tersendiri dalam merebut dan memenangkan suara rakyat. Kami telah menyiapkan kader-kader terbaik yang dapat mendulang suara di pileg mendatang, Caleg yang kami daftarkan selain sudah dikenal masyarakat juga karena pertimbangan utama lainnya seperti tingkat kaderisasi, Intergritas, kapasitas dan kapabilitas mereka.“ tandas Ronny 

Reporter: Reffy Flamboyan
Penulis: Freddy Watania
Editor: Riki Susanto