Aksi pelajar di Seluma yang terpaksa menitih jembatan yang sudah rusak parah, Foto: Dok/Tangkapan Layar
Interaktif News - Nampaknya pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia belum dapat dirasakan seluruh kalangan masyarakat. Terutama bagi warga yang tinggal di kawasan pedesaan.
Baru-baru ini muncul video berdurasi 45 detik yang memperlihatkan beberapa orang pelajar berseragam putih biru yang tengah menitih jembatan yang sudah rusak parah.
Aksi menantang maut itu dilakukan para pelajar di atas jembatan gantung yang tinggal kerangka tanpa bantalan dan di bawahnya mengalir deras sungai yang dalam keadaan meluap.
Di dalam video terdengar pula suara orang berteriak yang menyarankan agar para pelajar itu berhati-hati, “Pinggir-pinggir, agak ke pinggir” teriak warga yang nampak menyarankan agar para pelajar itu melewati bagian pinggir jembatan.
Belakangan ini diketahui para pelajar ini berasal dari Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Para pelajar ini sudah terbiasa menantang maut dengan menitih jembatan rusak kala sungai meluap.
Salah seorang pemuda setempat Tomi Agusten mengatakan, pelajar itu nekat menyeberangi jembatan rusak tersebut karena itu merupakan akses tercepat menuju tempat mereka bersekolah di salah satu SMA yang terletak di Kecamatan Seluma, Kota Tais.
Jika tidak ingin melewati jembatan maut itu kata Tomi, jarak yang harus ditempuh para pelajar ini akan lebih jauh sehingga berdampak pada waktu tiba di sekolah.
"Demi pendidikan nyawa jadi pertaruhan, sungguh miris melihat hal seperti ini, padahal bupati kita Erwin Octavian lagi gencar dengan jargon majunya daerah dengan merata pembangunan infrastruktur," kata Tomi.
Dijelaskan Tomi, jembatan maut sepanjang 100 meter itu sudah berumur lebih dari 30 tahun sehingga wajar saja kalau sudah berkarat dan rusak. Jembatan tersebut sudah tidak layak digunakan dan sangat berbahaya.
Apalagi lanjut Tomi, jembatan ini merupakan salah satu penghubung warga sekitar menuju Kecamatan Seluma, Kelurahan Selebar dan juga sebagai akses pendidikan dan perekonomian.
"Harapan warga sangat jelas kepada Pemerintah Kabupaten Seluma, buktikan pemerataan pembangunan, jangan jadikan kami sebagai masyarakat termarjinalkan ataupun terbelakangkan, kami ini juga masyarakat Seluma," ujar Tomi.
Reporter: Deni Aliansyah Putra