Interaktif News – Menjelang Lebaran, petani kelapa sawit di Kabupaten Seluma, Bengkulu, resah akibat maraknya aksi pencurian Tandan Buah Segar (TBS) di sejumlah wilayah rawan. Kawasan perkebunan Air Latak di Kelurahan Padang Rambun dan Perkebunan PTP di jalan lintas Desa Talang Tinggi, Kecamatan Seluma Barat, menjadi sasaran para pelaku yang dikenal sebagai “ninja sawit”.

Aksi pencurian ini semakin terungkap setelah warga menemukan sebuah sepeda motor yang ditinggalkan di area perkebunan Kelurahan Padang Rambun, Kecamatan Seluma Selatan.

Salah satu warga, Dosi, mengungkapkan bahwa dugaan pencurian terjadi pada Rabu (19/3) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, pemilik kebun, Rusmanto, tengah meruning atau membersihkan pelepah sawit di kebunnya yang tidak jauh dari permukiman warga.

“Pemilik kebun saat itu mau meruning sawit yang berada di pinggiran dusun, lalu melihat ada orang yang tidak dikenal sedang memanen sawit miliknya,” kata Dosi.

Ia segera meminta bantuan warga setempat untuk menangkap pelaku. Namun, upaya tersebut gagal karena pelaku berhasil melarikan diri, meninggalkan sepeda motor dan handphone di lokasi kejadian.

“Orangnya kabur waktu mau ditangkap, tapi sepeda motor dan handphone-nya ditinggal. Tadi sudah ada polisi yang ke lokasi,” tambah Dosi.

Selain di Padang Rambun, aksi pencurian sawit juga meresahkan petani di wilayah perkebunan jalan lintas Tanjung Agung dan Talang Tinggi.

Habib, seorang petani setempat, mengatakan bahwa para pemilik kebun semakin waspada menjelang masa panen karena sering mendapati sawit mereka sudah dipanen lebih dulu oleh para pencuri.

“Karena sering kemalingan, petani di sini harus seminggu sekali mengecek kebun agar tidak terlambat panen. Lucunya, kadang pemilik kebun malah keduluan panen oleh ninja sawit,” ujar Habib.

Menurutnya, menjelang Lebaran, harga TBS yang masih tinggi semakin meningkatkan risiko pencurian. Oleh sebab itu, ia berharap pihak keamanan, terutama Kamtibmas, lebih memperketat pengawasan di wilayah perkebunan.

“Kami harap keamanan terutama Kamtibmas bisa ditingkatkan. Meskipun hanya sawit, hasil panen ini sangat berharga bagi kami petani untuk memenuhi kebutuhan Lebaran,” kata Lukman.

Ia mengatakan tidak akan ragu-ragu melaporkan pencurian sawit kepada Aparat Penegak Hukum (APH) jika langsung kedapatan dengannya.

Petani berharap ada tindakan konkret untuk mencegah kejadian serupa agar mereka dapat menjalani panen dengan tenang, tanpa dihantui oleh aksi para pencuri sawit.

Reporter: Deni Aliansyah Putra