Mantan Kepala Sekolah SMPN 19 Seluma, Fetry Harneli, Foto: Dok
Interaktif News – Fetry Harneli mantan Kepala Sekolan SMPN 19 Semidang Alas Maras (SAM) Seluma membuat klarifikasi terkait peristiwa yang sempat menghebohkan warga lantaran beredar video mesum ASN di belakang Masjid Agung Seluma beberapa waktu lalu. Fetry membantah terlibat dalam video tersebut.
Ia mengaku sedang berada di Kantor Dikbud Seluma saat peristiwa itu terjadi. Waktu itu Ia selaku kepala sekolah baru saja menghadiri pelantikan guru P3K di kantor bupati. Pelantikan itu turut dihadiri beberapa orang kepala sekolah lain.
“Pada waktu itu setelah pelantikan saya berpamitan dengan salah satu kasubag di bagian kesektretaritan BPKSDM, Ibu Tusriana. Saya berpamitan dengan beliau bahwa saya akan menuju ke dinas. Nah setelah sampai di sana, saya berbincang-bincang dengan orang guru dan kepala sekolah. Bahkan orang dinas sendiri ada yang melihat saya di sana. Intinya saya tidak berada di masjid itu” tutur Fetry.
Setelah dari Kantor BPKSDM, Fetry mengaku langsung pulang dan menuju ke SMPN 19 Semidang Alas Maras tempat ia mengajar sekaligus menjadi kepala sekolah. “Lalu setelah itu saya pulang, saya pergi ke Alas Maras waktu itu dengan suami saya” kata Fetry.
Ia juga menyangkal sedang berada di Masjid Agung Baitul Falihin pada saat peristiwa itu terjadi. Ia bahkan meminta pengurus masjid yang merekam peristiwa itu membuktikan kalau dirinya ada dalam video tersebut.
“Nah kemudian selanjutnya yang katanya ustaz yang mengatakan bahwa matanya belum rabun itu kan bisa kita buktikan melalui alat bukti yang beliau videokan. Nah langkah hukum sudah saya lakukan tapi dalam hal ini tidak bisa karena semuanya kan pakai inisial. Jadi Intinya, di garis besarnya yaitu, pada saat itu bukan saya berada di Masjid (Baitul) Falihin itu” jelas Fetry.
Terkait mangkir dari panggilan diknas usai video tersebut viral, Fetry memiliki alasan karena sedang ada kegiatan akreditasi di sekolah.
“Pada waktu itu begitu setelah pelantikan saya melakukan kegiatan akreditasi di sekolah sehingga menyita waktu untuk mendatangi langsung dikbud. Bukan berarti saya itu menantang atau pun saya membangkang atau pun saya mangkir” kata dia.
Seperti diketahui, video mesum ASN di belakang masjid itu terjadi pada Senin, 23 Agustus 2022 atau setelah pelantikan guru P3K di Kantor Pemda Seluma. Peristiwa itu direkam salah seorang pengurus masjid yang tidak sengaja melihat seorang perempuan dan laki-laki yang tengah bermesraan di belakang masjid.
Dalam video berdurasi 28 detik itu nampak seorang perempuan berseragam batik dengan rok hitam dan berjilbab biru sedang berpelukan dengan seorang laki-laki berkemeja warna biru muda dan celana warna krem. Keduanya nampak terlihat seperti sedang berciuman.
Menurut keterangan salah seorang pengurus masjid, Ia mengenali wajah keduanya dan Ia sendiri telah dimintai keterangan oleh pihak Pemda Seluma.
Video mesum ASN itu kemudian viral dan Fetry Harneli menjadi satu-satunya orang yang dipanggil pihak Dikbud Seluma untuk dimintai keterangan. Namun, ia tidak pernah menghadiri panggilan tersebut. Diknas Seluma kemudian melimpahkan masalah tersebut ke BPKSDM selaku lembaga yang menangani disiplin ASN hingga dibentuk Tim Ad Hoch.
Beberapa pekan setelah Tim Ad Hoc yang khusus menangani video mesum tersebut terbentuk, Fetry Harneli dicopot dari jabatanya sebagai kepala sekolah terhitung Tanggal 20 September 2022. Ia dipindahtugaskan menjadi guru biasa di SMPN 44 Seluma.
Atas pencopotan itu Fetry tidak terima dan mengaku akan melakukan upaya hukum ke PTUN. Sekda kata Fetry tidak memiliki kewenangan untuk mencopotonya sebagai kepala sekolah. Jabatan kepala sekolah melalui SK bupati sehingga harus diberhentikan oleh bupati.
"Tidak berhak sekda yang keluarkan pencopotan tugasnya sebagai kepala sekolah, harusnya yang berhak itu bupati," ujar Fetry.
Reporter: Deni Aliansyah Putra