Amri salah seorang warga korban pohon tumbang di Jalan Lintas Bengkulu-Kepahiang, Foto: Dok
Interaktif News – Salah seorang warga yang turut menjadi korban persitiwa pohon tumbang di Jalan Lintas Bengkulu-Kepahiang yang terjadi beberapa waktu lalu mengaku belum tersentuh bantuan dari pemerintah. Warga yang diketahui bernama Amri itu merupakan warga Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang.
Ia turut menjadi korban lantaran rumahnya ikut tertimpa reruntuhan pohon. Akibatnya rumah semi permanen miliknya tidak bisa lagi ditempati. Keluarganya pun terpaksa menumpang sementara di rumah tetangga.
Menurut Amri, dirinya hingga saat ini belum menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah daerah setempat.“Belum ada, dari kades belum ada, BPBD, bupati, wabup juga belum ada” kata Amri kepada Bengkuluinteraktif.com, Rabu, (24/07/2021)
Namun, kata Amri ada salah seorang anggota DPRD Kepahiang yang meminta Kartu Keluarga (KK) tapi hingga saat ini Amri belum mengetahui apa tujuan KK itu diminta. Ia hanya menyakini mungkin saja KK itu sebagai syarat untuk diberi bantuan.
“Ada kemaren Hendri (anggota DPRD Kepahiang Fraksi Golkar) ke sini kemaren, cuma sabar katanya, prosesnya agak lama” ujar Amri menirukan ucapan anggota dewan itu.
Amri sempat menunjukan rumah miliknya yang mengalami kerusakan hingga 75 persen itu. Atap nampak habis, sebagian tembok ikut roboh dan retak di seluruh bagian hingga tidak memungkinkan lagi untuk di tempati. Demikian pula tiang penyangga yang nampak sudah mengalami kemiringan.
“Kalau ada bantuan dari pemerintah kami siap terima kalau tidak juga kami tidak masalah, namanya juga musibah, semua orang tidak ingin mengalami” kata Amri.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi peristiwa pohon tumbang di Jalan Lintas Bengkulu-Kepahiang pada Minggu 11 juli 2021 yang lalu. Pohon itu menimpa 2 unit mobil yang sedang melintas dan 1 unit rumah warga.
Akibat dari peristiwa itu, dua orang pengendara meninggal dunia. Keduanya merupakan suami istri asal Kota Lubuk Linggau bernama Tury Atmoko dan istrinya Levi Jumaini.
Reporter: Rabiul Awal