Interaktif News - Pengadaan bibit unggas ayam Desa Talang Rendah, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara, diduga tidak sesuai spesifikasi usia. Pasalnya penerima manfaat menolak diberikan bantuan lantaran usia ayam baru satu bulan. Warga khawatir belum satu minggu ayam tersebut akan mati.
Sebelumnya, Pemerintah Desa Talang Rendah, melalui program ketahanan pangan merealisasikan anggaran 20 persen dari Dana Desa Tahun 2024 untuk pengadaan bibit unggas. Bantuan unggas yang diberikan dalam program ini diketahui memiliki berat berkisar 4 sampai 9 Ons.
Saat dikonfirmasi media ini, Kepala Desa enggan berkomentar terkait penolakan warga atas penerimaan bibit yang tidak sesuai spesifikasi usia unggas. Kepala desa diketahui hanya me-read whatsapp saja tanpa membalas.
Sementara Camat Hulu Palik melalui sambungan seluler mengatakan, bahwa pengadaan bibit ayam tersebut sebelumnya sudah ditolak oleh pihak kecamatan, bahkan secara terang-terangan meminta pihak kedua (Suplayer) untuk membawa kembali ayam tersebut.
“Namun kenyatannya ayam-ayam itu masih diterima juga oleh kepala desa dan sudah dibagikan ke masyarakat sekitar. Akibatnya ayam itu tidak diterima warga karena masih tergolong anakan,” kata Camat, Minggu (26/05/2024).
Senada Camat, Ketua BPD sempat dengan tegas menolak pembagian ayam lantaran masih terlalu kecil. Menurut dia kondisi ayam tidak sesuai dengan harga. Ayam tersebut di hargai Rp 50 ribu per ekornya dan akan dibagikan kepada 84 KPM.
“Kepala Desa tetap membagikan ayam itu ke masyarakat kurang lebih 84 bubung rumah satu bubung rumah menerima 7 ekor anak ayam dengan pakan plastik besar kurang lebih berat nya sekitar 5 kilogram dengan harga ayam senilai Rp.50.000 per ekor ayam.
Reporter: Repi Pratomo