Investasi di Bengkulu Naik 6,6 Persen, Rp 8,1 Triliun di Tahun 2020

Tol Bengkulu

Pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau, Foto: Dok

Interaktif News – Kepala DPMPTSP Provinsi Bengkulu Karmawanto, menjelaskan minat pelaku usaha untuk berinvestasi di Provinsi Bengkulu menunjukan tren yang positif. Di mana sektor paling tinggi yang menyumbang realisasi investasi tertinggi adalah Listrik, Gas dan Air, disusul sektor konstruksi dan perkebunan. 

"Berdasarkan hasil rilis BKPM RI grafik investasi di Provinsi Bengkulu cenderung meningkat. Di tahun 2020 nilai investasi mencapai 8,1 T meningkat 6,6 persen dari tahun 2019 yakni 7,8 T," jelas Karmawanto.

Data itu disampaikan Karmawanto saat menggelar Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal yang digelar oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu, Selasa (15/6/2021).

Semenatara Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang didaulat menjadi Keynote Spekare di acara itu mengajak pelaku usaha maupun investor lokal untuk berinvestasi pada sektor usaha kecil dan menengah maupun mikro yang ada di Provinsi Bengkulu.

"Adanya investasi di sektor ini sangat berdampak positif bagi pergerakan ekonomi lokal dan akan sangat tahan dengan berbagai macam guncangan atau persoalan-persoalan stagnansi ekonomi," ungkap Gubernur di hadapan para pelaku usaha yang hadir pada sosialisasi.

Pemerintah sendiri telah meningkatkan kemudahan dalam melakukan investasi diantaranya melalui Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Online Single Submission (OSS) yang diharapkan dapat memangkas jalur birokrasi perizinan. 

OSS sendiri merupakan sistem perizinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik dimana pelaku usaha tidak lagi harus mendatangi berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemda untuk mengurus perizinan usaha yang kadang rumit dan berlapis-lapis.

"Kita dari sisi pemerintah harus mampu menyajikan potensi investasi baik dalam bentuk data termasuk kondisi lapangan yang kedua tentu kemudahan, sistem yang dibangun, perangkatnya, dimana pemerintah telah mengeluarkan Online Single Submission-Risk Based Approach (OSS-RBA)  yang terkoneksi dengan detail tata ruang,  termasuk evaluasi secara berkelanjutan. Jika ada sendatan atau berjalan kurang baik, secara otomatis akan terevaluasi dengan sendirinya" kata Gubernur Rohidin. 

Terkait dengan potensi investasi yang ada di Provinsi Bengkulu Gubernur Rohidin sendiri memaparkan beberapa potensi di antaranya adalah kopi Robusta. Bengkulu pada tahun 2019 lalu meraih penghargaan Agency for the Valorization of the Agricultural Product (AVPA) yang digelar di Paris, Prancis. Di samping potensi energi geothermal yang merupakan sumber energi baru dan terbarukan yang ke depan dapat menggantikan pengguna energi fosil. 

"Potensi investasi kita sangat banyak, sektor perkopian, pengolahan turunan CPO, sektor perikanan ada tambak, perikanan tangkap dan sebagainya, termasuk di industri kreatif juga banyak terkait dengan pengembangan kain Basurek, kesenian di samping investasi padat modal seperti energi dan kelistrikan," tambah Gubernur Rohidin. [***]

Editor: Alfridho Ade Permana