Tak Ada Tanda Kekerasan pada Mayat Petani Asal Lebong

penemuan mayat bengkulu

Lokasi penemuan mayat Wendi (24) yang meninggal di dekat Pondok Kebung, Sabtu, 09 September 2021, Foto: Dok

Interakatif News – Penemuan sesosok mayat laki-laki di areal perkebunan di desa Danau Liang, Kabupaten Lebong pada Sabtu, 09 September 2021 sekira pukul 13.00 WIB kemaren sempat menyisahkan tanda tanya. 

Pasalnya mayat beridentitas Wendi (24) petani yang beralamat di Desa Semelako 3, Kecamatan Lebong Tengah, Provinsi Bengkulu itu meninggal tanpa mengalami gejala sakit sebelumnya. 

Dijelaskan Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno dalam rilisnya yang diterima media ini, personil Polsek Lebong Tengah yang ikut membantu mengevakuasi jenazah korban dari lokasi ditemukan menuju Puskesmas Semelako tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. 

Selain itu, hasil pemeriksaan perawat di Puskesmas Semelako juga tidak ditemukan tanda kekerasan. Pirli salah seorang perawat yang memeriksa jasad korban tidak menemukan tanda kekerasan apapun. Kondisi badan korban sudah kaku dan belum ada pembusukan saat tiba di Puskesmas.

“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum dan memilih untuk mengurus prosesi pemakaman,” ucap Kabid Humas saat dikonfirmasi, Minggu, (12/09/2021).

Selanjutnya kata Sudarno, menurut keterangan saksi Ujang dan Rauyah yang merupakan bapak dan ibu angkat korban, Wendi berangkat ke kebun pada tanggal 15 Agustus 2021. Selanjutnya pada Kamis, 09 September 2021 Rauya dan Ujang pulang ke desa dikarenakan ada hajatan di desa.

Setelah itu pada Jumat, 10 september 2021 saksi Bowo (saudara angkat korban) pergi ke kebun dimana korban tinggal untuk melihat kebun serta menemui korban. Saat bertemu dengan Bowo belum ada keluhan ataupun kejanggalan dari korban. 

Namun, pada Sabtu, 09 September 2021 jam 13.00 WIB ibu angkat korban bersama dengan anaknya yang lain bernama Muji kembali ke kebun dan menemukan korban dalam keadaan tertelungkup di bawah tangga pondok. 

Setelah membalikan badan korban diketahui bahwa korban sudah tidak bernyawa. Selanjutnya saksi langsung memanggil warga sekitar. 

Editor: Alfridho Ade Permana