Gubenur Rohidin menyaksikan pembuatan Batik Basurek dalam acara sarasehan TP Swriwijaya, Minggu, 25 Februari 2024, Foto: Dok
Interaktif News - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan soal kelestarian budaya daerah Bengkulu. Kelestarian budaya khas Bengkulu ini selalu digaungkan hampir di setiap acara. Kelestarian budaya merupakan wujud kecintaan terhadap daerah.
Hal itu disam[paikan Gubernur Rohidin saat membuka acara sarasehan dan silaturahmi Keluarga Besar TP Swirijaya Provinsi Bengkulu di Hotel Raffles City Bengkulu, Minggu, (25/02/2024).
"Hampir di setiap acara saya sampaikan untuk selalu promosikan apa yang ada di daerah kita khususnya Bengkulu," kata Rohidin.
Kekayaan budaya Bengkulu hampir dari seluru bidang mulai dari kerajinan seperti Batik Basurek, Kuliner, Pendap dan Kopi khas Bengkulu hingga alat musik tradisional Dol.
“Jadi itu perlu kita promosikan, jangan sampai kita orang Bengkulu tidak mengenal ciri khas Bengkulu itu sendiri." Kata Rohidin
Selain itu juga lanjut Rohidin, di Bengkulu terdapat banyak seniman-seniman yang merupakan putra Bengkulu yang sudah malang melintang dalam kerajianan khas Bengkulu. Menurutnya sudah sepantasnya masyarakat Bengkulu berbangga dangan hal tersebut.
"Ini tadi saya lihat di pameran ada berbagai macam lukisan dan kain batik yang merupakan khas Bengkulu dan ini merupakan hasil dari karya orang Bengkulu, maka ini patut kita apresiasi. Mari sama-sama kita lestarikan budaya daerah kita Bengkulu," kata Rohidin.
Untuk diketahui, TP Sriwijaya merupakan organisasi perhimpuanan masyarakat Sumatra bagian selatan yang terdiri dari Bengkulu, Palembang, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung. Pada momentum ini, Gubernur Rohidin juga memberikan bantuan dana hibah sebnilai Rp 200 juta untuk TP Sriwijaya.
"Hibah ini kita berikan sebagai bantuk apresiasi sebuah organisasi, kita lihat organisasi ini bagus dan dengan dana hibah nantinya dapat menunjang kegiatan-kegiatan TP Sriwijaya juga untuk kesektariatan dari organisasi ini. Kita bantu juga sesuai dengan kemampuan anggaran daerah," kata Rohidin.
Editor: Alfridho Ade Permana