Pria yang Pernah 3 Kali Kawin Ini Cabuli Anak SD, Kejadian di Bengkulu Selatan

Pecabulan

Pelaku pencabulan (Jo) terhadap anak dibawah umur saat ditanyai polisi, Foto: Dok

Interaktif News - Jo (46) seorang pria asal Provinsi Sumatera Barat harus mendekam dalam ruang tahanan Mapolres Bengkulu Selatan (BS). Pasalnya, pria beristri bahkan sudah 3 kali menikah dan sudah bercucu ini dibekuk anggota Satreskrim Polres BS lantaran mencabuli seorang anak perempuan yang masih SD.

Kapolres BS Polda Bengkulu, AKBP Deddy Nata SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Rahmat Hadi Fitrianto SH SIK didampingi Kanit PPA, Aipda Susi Dy mengatakan, Jo dibekuk pada Kamis, 07 Janauri 2021 sekira pukul 20.05 WIB di pondok di sawahnya di Kabupaten Bengkulu Selatan. 

Jo dibekuk setelah ibu korban melapor ke Mapolres BS lantaran Jo diduga telah mencabuli putri bungsunya tersebut.

Adapun peristiwa pencabulan itu terjadi pada Selasa (29/12) sekira pukul 21.30 WIB di atas sepeda motor Yamaha Mio. Waktu itu Jo dan korban dalam perjalanan dari rumah korban menuju tempat tukang urut yang ada di Kota Manna.

Awalnya Jo bertanya kepada ibu korban perihal orang yang bisa urut di wilayah itu. Kemudian ibu dijawab oleh ibu korban kalaulah kakek korban bisa urut. 

Saat itu Jo mengaku tidak tahu alamat tukang urut tersebut karena sudah menganggap Jo seperti keluarganya sendiri, Ibu korban kemudianmenyuruh putri bungsunya menemani Jo ke rumah kakeknya.

Saat dalam perjalanan itulah Jo melancarkan aksi cabulnya. Jo memasukan jari tangan kirinya ke kemaluan korban. 

Setibanya di rumah kakeknya, korban langsung menemui kakaknya yang saat itu sedang berada di rumah kakeknya. Lalu menceritakan apa yang dialaminya selama dalam perjalanan dari rumah ke tempat tujuan.

Setelah itu sang kakak menceritakannya kepada orang tua mereka, hingga akhirnya, ibu korban melaporkannya ke Mapolres BS. Hingga akhirnya pelaku dibekuk dan saat ini mendekam di sel Mapolres BS.

“Saat ini pelaku sedang dalam pemeriksaannya, pengakuan pelaku peristiwa itu terjadi karena khilaf,” ujar Aipda Susi.

Editor: Alfridho Ade Permana