Prabowo dan Anies Saling Serang, Singgung Masa Lalu

Prabowo Subanto

Capres Prabowo Subianto saat debat perdana calon presiden, Selasa, 12 Desember 2023, Foto: Dok/Tangkapan Layar

Interaktif News – Capres Prabowo Subianto dan Capres Anies Baswedan terlibat perdebatan sengit dalam debat perdana calon presiden yang berlangsung di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa, (12/12/2023) malam.

Debat itu bermula saat moderator membacakan pertanyaan dari panelis tentang demokrasi di Indonesia. Moderator menayakan kepada Anies tentang tata kelolah partai politik saat ini yang belum baik dan formulasi pembenahannya apabila nanti terpilih menjadi presiden.

Anies kemudian langsung memaparkan bahwa persolan bukan hanya soal partai politik tapi kondisi demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Masih terjadi praktek pembungkaman kebebasan berbicara, oposisi yang tidak berjalan hingga kekhawatiran akan pemilu curang. Ia juga menyebut indeks demokrasi Indonesia yang turun.

“Ujiannya adalah besok (pemilu 14 Feberuari 2024 ) bisakah pemilu dilaksanakan dengan netralitas, dengan jujur, dengan adil. Jadi persoalan kita lebih luas daripada partai politik” kata Anies  

Prabowo kemudian langsung menanggapi dengan menyayangkan pernyataan Anies soal kondisi demokrasi di Indonesia. Prabowo meneyebut Anies berlebihan karena Anies tidak mungkin menjadi gubernur DKI Jakarta apabila proses demokrasi di Indonesia tidak berjalan.

“Mas Anies, Mas Anies…saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi, Mas Anies dipilih sebagai Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengsung bapak. Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktator anda tidak mungkin jadi gubernur” kata Prabowo

Tidak hanya itu, Prabowo menceritakan saat Anies mendatangi rumahnya untuk maju Pilkada DKI Jakarta. Prabowo melalui Partai Gerindra kemudian mengusung Anies dan menang. “Saya waktu itu oposisi, saya oposisi, kita oposisi anda terpilih” kata Prabowo

Anies kemudian berbalik menyerang dengan menyebut Prabowo tidak tahan beroposisi sebagai bagian dari cara mewujudkan demokrasi yang baik. Prabowo setelah kalah di pilpres 2019 bergabung dengan Pemerintahan Jokowi untuk menjadi Menteri Pertahanan.

“Sayangnya tidak semua orang tahan untuk menjadi oposisi seperti yang disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk jadi oposisi. Apa yang terjadi, beliau sendiri yang menyampaikan, bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha karena itu harus berada dalam kekuasaan” kata Anies.

Editor: Iman SP Noya