Festival Nasi Jambar HUT Kabupaten Seluma ke-20, Senin, 22 Mei 2023, Foto: Dok
Interaktif News – Kebanyakan masyarakat Serawai memahami Nasi Jambar sebagai mahar penebus dosa atau kesalahan bagi yang melakukan pelanggaran adat atau tatanan norma sosial. Misalnya, melakukan “cepalo tangan” yang bermakna mencuri atau asusila, “cepalo mato” yang bermakna perbuatan asusila dengan mata.
Kehadiran Nasi Jambar bisanya dalam suasana sakral. Namun, kali ini Nasi Jambar disajikan dalam suasana berbeda, Pemkab Seluma menjadikan Nasi Jambar sebagai Festival Adat sebagai rangkaian HUT Kabupaten Seluma ke-20, Senin, (22/05/23)
Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Seluma Suharto menjelaskan, Nasi Jambar merupkan bagian budaya Kabupaten Seluma yang disajikan dalam momentum tertentu seperti syukuran pernikahan atau momen-momen sakral lainnya. Setiap unsur dari Nasi Jambar memiliki makna tertentu seperti ayam yang harus diletakan dalam keadaan menghadap ke atas.
Nasi Jambar tidak selalu bermakna negatif seperti mahar pembayar denda adat. Nasi Jambar memiliki banyak makna dalam penyajian bisa dimaknai sebagai simbol persatuan dan mempererat silaturahmi.
"Jambar ini mempunyai makna berbeda-beda, tidak hanya soal denda ada saja dan di acara pameran Festival Nasi Jambar ini bentuk rasa syukur dan perekat kebersamaan," ujar Suharto.
Sementara Bupati Seluma, Erwin Octavian mengatakan, Festival Nasi Jambar ini adalah rangkaian dari Calander Of Event Seluma Tahun 2023. Festival bagian dari rangkain HUT Kabupaten Seluma.
"Harapannya kedepan bisa kompak melalui kegiatan pameran Nasi Jambar ini dan sama-sama kita sukseskan menuju Seluma Alap," kata Bupati Erwin.
Festival Nasi Jambar diikuti perwakilan OPD dan Kecamatan se-Kabupaten Seluma. Sebanyak 45 buah Nasi Jambar yang diikutkan dalam Festival.
Reporter: Deni Aliansyah Putra