Kementrian PUPR Harus Turun Tangan Periksa Proyek Jembatan Air Besi

Jembatan Air Besi Bengkulu Utara

Proyek Jembatan Air Besi A CS, Bengkulu Utara, Foto/Dok

Interaktif News - Kementrian PUPR diminta segera turun ke lapangan untuk memeriksa proyek Jembatan Air Besi A CS di Kabupaten Bengkulu Utara. Proyek yang menelan anggaran senilai Rp 20 Miliar lebih itu dikerjakan PT Ranah Katialo Tahun Anggaran 2022 namun baru selesai beberapa bulan terakhir.

"Proyek jembatan ini sudah bermasalah sejak awal, sempat mangkrak namun dilanjutkan pekerjaannya oleh PT. Ranah Katialo ini pun bermasalah karena ada indikasi kuat menggunakan material bekas pekerjaan sebelumnya. Kita minta Kementrian PUPR segera turun ke lapangan untuk melakukan audit mendalam sebelum ini menjadi persoalan hukum" kata Koordinator Konsorsium LSM Provinsi Bengkulu, Syaiful Anwar.

Ia menyebut, proyek tersebut patut dicurigai sebagai ajang kongkalikong antara pelaksana proyek dengan pejabat Satker PUPR di Bengkulu. Pelaksanaan pekerjaan yang sudah melebihi batas kontrak dan indikasi pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi teknis. Konsorsium LSM Provinsi Bengkulu akan datang langsung ke Kementrian PUPR untuk melapor.

"Sebelumnya kami sudah mengirimkan email ke Kementrian PUPR untuk hearing melaporkan kondisi faktual pelaksanaan proyek strategis pusat yang ada di Bengkulu, salah satunya masalah proyek Jembatan Air Besi. Kami besok akan datang langsung ke Dirjen Bina Marga melaporkan fakta-fakta yang ada di Bengkulu. Kami minta Tim dari kementrian untuk turun langsung" kata Syaiful

Dijelaskan Syaiful, pelaksanaan proyek di Bengkulu mungkin lepas dari perhatian pusat sedangkan faktanya banyak sekali proyek yang dibiayai APBN yang bermasalah. Informasi tersebut harus disampaikan langsung agar pihak kementrian bisa melakukan pemantauan secara itensif.

"Takutnya apa yang terjadi di Bengkulu tidak diketahui orang pusat sehingga kesannya baik-baik saja padahal faktanya tidak demikian. Belum lagi kunjungan presiden kemaren juga akan kembali menggelontorkan dana Instruksi Presiden besar-besaran. Jangan sampai dana mengucur deras tapi manfaatnya tidak terasa dengan masyarakat. Harus ada evaluasi dulu agar uang negara yang dikucurkan ke Bengkulu tidak sia-sia" kata dia [RS]