Jalan Rusak Picu Naiknya Harga Kebutuhan Pokok di Desa Talang Beringin Seluma

desa talang beringin

Kondisi jalan Desa Talang Beringin, Seluma, Foto: Dok

Interaktif News - Warga Desa Talang Beringin, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma mengeluhkan harga kebutuhan pokok naik lantaran akses jalan menuju luar desa sangat memprihatinkan.

Demikian kata Musri, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Talang Beringin. Sebagai warga setempat, Ia merasa sudah puluhan tahun seperti terisolir dan terpinggirkan karena kondisi jalan yang belum tersentuh oleh pembangunan. 

"Akibatnya, harga kebutuhan pokok di desa ini jadi lebih tinggi. Kami sebagai warga seperti terisolir dan terpinggirkan, sudah puluhan tahun belum pernah merasakan akses jalan yang layak," ungkap Musri.

Dampak lain juga dirasakan oleh warga seperti harga BBM eceran. Dimana harga BBM yang tinggi menjadi pemicu menurunnya harga sawit, sehingga petani setempat harus menerima tandan sawit miliknya dibeli dengan harga murah.

"Harga minyak bensin disini 14.000 seliter, di luar hanya 13 ribu dijual pengecer. Mahalnya BBM inilah yang jadi alasan toke sawit tak berani mengambil mahal TBS petani setempat," jelas Musri.

Musri berharap, Pemda Seluma memperhatikan kondisi jalan yang sejak tahun 2003 masih bertanah. Jalan tersebut sempat dilakukan konstruksi lapen pada era Bupati pertama Murman Effendi.

"Pernah dilakukan pembangunan jalan kontruksi lapen dijaman Bupati pertama namun tidak sampai ke Desa Talang Beringin. Sampai kini nasib warga desa ini harus memiliki jalan rusak dan bertanah tanpa perbaikan," kata dia.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah puluhan kali mengajukan proposal pembangunan jalan, tetapi usulan tersebut tidak pernah disetujui. 

“Kita sudah berkali-kali mengajukan proposal untuk pembangunan jalan di desa ini, tetapi pemerintah belum mengakomodir usulan tersebut,” ujarnya.

Kondisi jalan ini, kata Musri, juga berpengaruh pada akses pendidikan, dimana pelajar yang ingin menempuh pendidikan jenjang SMP hingga SMA harus menetap dan mencari kontrakan di luar desa.

"Mereka itu terpaksa harus mencari kontrakan dan menetap diluar sana, agar pendidikan mereka berjalan lancar," tegas Musri.

Reporter: Deni Aliansyah Putra