Narasumber diskusi kesehatan Kemenkumham Bengkulu, dr. Lisa Emilda, SpKFR, Foto: Dok
Interaktif News - Mendukung program Jumat sehat, Jumat produktif, Kanwil Kemenkumham Bengkulu menggelar kegiatan dikusi kesehatan yang mengusung tema “Pencegahan dan Tata Laksana Komprehensif Nyeri Punggung Bawah”. Bertempat di Aula Soekarno, kegiatan ini dihadiri oleh pengurus dan anggota Dharma Wanita di lingkungan Kanwil Kemenkumham Bengkulu serta jajaran pegawai Kantor Wilayah, Jumat, (16/08/2024).
Kegiatan pada pagi hari ini diisi oleh narasumber yang juga merupakan Ketua Dharma Wanita Pengayoman dr. Lisa Emilda, SpKFR atau Ny. Lisa Machyudhie. Sebelum masuk ke pemaparan materi, beliau terlebih dahulu memperkenalkan diri mengingat ini kali pertamanya hadir pada pertemuan Dharma Wanita di lingkungan Kanwil Kemenkumham Bengkulu. Setelah memperkenalkan diri, selanjutnya beliau memaparkan materi mengenai Low Back Pain (LBP) atau yang biasa kita kenal sebagai nyeri punggung bawah secara detail dan jelas.
Dimulai dengan penjelasan singkat mengenai LBP, pada kesempatan ini beliau menekankan bahwa LBP sendiri merupakan gejala suatu penyakit yang harus kita kenali tanda-tandanya karena dapat menjadi pertanda dari adanya penyakit kronis di tubuh kita seperti herniasi discus, inflamasi, infeksi bahkan kanker. Lebih jelas, beliau menambahkan bahwa LBP sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu spesifik LBP dan non spesifik LBP yang mana penyebab pasti dari permasalahan tersebut harus kita ketahui melalui konsultasi medis, bukan diagnosa sendiri.
Tak hanya itu, sejalan dengan berbagai gejala yang timbul, beliau juga menjelaskan secara detail mengenai tata laksana komprehensif dalam pencegahan dan penanganan LBP yang dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan tenaga kesehatan.
Berhasil menarik antusias yang tinggi dari para peserta, pada kegiatan ini dilontarkan berbagai pertanyaan terkait LBP dan bagaimana solusi dalam penanganannya. Menanggapi berbagai pertanyaan yang disampaikan para peserta, narasumber kegiatan tidak hanya menjelaskan mengenai penyebab umum secara jelas dan mudah dipahami, namun juga penanganan alternatif yang memungkinkan untuk dilakukan.
Terakhir, dari dilaksanakannya kegiatan yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan nilai manfaat kepada para peserta sebagaimana peranan Ibu Dharma Wanita yaitu peningkatan kesejahteraan keluarga terlebih lagi apabila informasi yang diperoleh dari kegiatan ini dapat diterapkan dan disebarluaskan.
Editor: Firzani