Cek Fakta: Vaksin untuk Balita Strategi untuk Musnahkan Umat Islam

Vaksin Balita

Pesan berantai tentang vaksin untuk balita upaya untuk memusnahkan populasi umat isalam, Foto: Dok/Kominfo

Interaktif News - Baru-baru ini beredar pesan berantai di aplikasi percakapan WhatApps dan media sosial lainnya yang menyatakan rencana penerapan vaksin Covid-19 untuk anak balita merupakan upaya untuk pemusnahan massal umat islam. Narasi itu disebarkan dengan menautkan salah satu berita media online nasional. Berikut narasinya:

“HATI2 SEBENTAR LAGI ANAK2 BALITA SEGERA AKAN DI VAKSIN INI JELAS2 MENUJU DEPOPULASI PEMUSNAHAN MASSAL UMAT ISLAM SKRG YANG ANAK2 SMP SMA SUDAH DI VAKSIN ARTINYA HABIS LAH GENERASI MUDA ISLAM WALLAHU'ALAM BISSAWAB”

Berikut penelusuran Bengkuluinteraktif.com terkait pesan berantai tersebut:

Bahwa, sejak awal diluncurkan vaksin Covid-19 telah diberlakukan hampir seluruh negara di dunia tanpa memandang suku, agama, rasa, dan bangsa. Data Corona Virus Recource Centre John Hopkins University and Medicine, negara dengan angka vaksin tertinggi diduduki oleh negara yang penududuknya mayoritas non muslim seperti China dengan lebih dari 777 juta jiwa, disusul Amerika Serikat dengan lebih dari 170 juta jiwa.

Vaksin Balita

Negara-negara muslim seperti Arab Saudi dan Malaysia telah memvaksin warganyanya sebanyak 12 juta jiwa lebih sedangkan Indonesia telah memvaksin sebanyak 31 juta jiwa lebih. 

Saat ini vaksin untuk balita masih dalam tahapan penelitian. Vaksin untuk anak usia di bawah 12 tahun diperkirakan baru akan tersedia sekira bulan September mendatang atau lebih. Berbagai pusat pengembangan vaksin Covid-19 seperti Pfizer telah mendaftarkan lebih dari 4.600 anak. Seluruhnya dibagi kembali dalam tiga kelompok usia yakni usia 5 hingga 11 tahun, 2 hingga 5 tahun, dan bayi 6 bulan sampai 2 tahun.

"Hasil uji klinik untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mungkin muncul sekitar bulan September dan tergantung pada temuan," kata juru bicara perusahaan Pfizer dikutip popmama.com, Jumat, (21/08/2021)

Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah memberikan stempel hoax kepada pesan berantai tersebut. Dikutip dari laman Koominfo, kabar tersebut merupakan kabar sesat atau misleading conten karena faktanya vaksinasi Covid-19 tidak hanya untuk kalangan tertentu atau Islam saja.

Kesimpulan: Pesan berantai tentang penerapan vaksin Covid-19 untuk anak balita merupakan upaya untuk pemusnahan massal umat islam merupakan kabar hoax yang sengaja disebarkan untuk tujuan tertentu. 

Redaksi.