Tim meninjau rencana pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Rabu, 23 Oktober 2024, Foto: Dok/Irfan Arief
Interaktif News - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai Bengkulu bersama Asosiasi Pertambangan Batu Bara (APBB) Bengkulu menggelar pertemuan dengan Pelindo Bengkulu, BPKP Provinsi Bengkulu dan Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Rabu, (23/10/2024).
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Pelindo Pelabuhan Nusantara tersebut membahas tindak lanjut kegiatan pengerukan alur pelabuhan Pulau Baai yang sudah memasuki tahap pembicaraan dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
Kegiatan pengerukan alur bertujuan untuk memperdalam jalur pelayaran guna mendukung aktivitas bongkar muat, khususnya pada sektor pertambangan batu bara, yang menjadi salah satu komoditas utama di Provinsi Bengkulu.
Kepala KSOP Pulau Baai Bengkulu, M Israyadi menyatakan untuk kegiatan pengerukan kawasan Pulau Baai sudah memasuki tahap kajian kelayakan konsesi. Tahapan ini akan menentukan perusahaan mana yang akan mengerjakan kegiatan tersebut.
"Pembahasan kami telah sampai pada tahap pembicaraan lebih lanjut dengan BUP tentang pembentukan perusahaan yang akan ditunjuk untuk melakukan kegiatan ini. Progres yang dicapai pun cukup signifikan, dan kami berkomitmen untuk memastikan seluruh prosedur berjalan sesuai dengan regulasi," kata M Israyadi.
Ia berharap pelaksanaan pengerukan ini segera dipercepat guna meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan, sehingga perekonomian masyarakat Bengkulu semakin meningkat. Ia juga meminta dukungan semua pihak agar setiap tahapan berjalan dengan lancar.
“Sejauh ini pemerintah daerah sudah sangat membantu dari sisi regulasi. Jadi, kami disini bersama BPKP juga atas inisiasi pemerintah daerah untuk mempercepat pelaksanaan pengerukan ini. Dengan begitu harapan kami dari kegiatan ini akan menambah pendapatan bagi warga Bengkulu,” ujarnya.
Kabid Pengembangan dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Edy Junaidi menyampaikan bahwa pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik rencana pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai. Menurutnya ini adalah langkah penting menentukan keputusan kerjasama antara pihak Pelindo dengan pengguna jasa pelabuhan.
“Pemerintah Provinsi Bengkulu tentu mendorong proses ini agar segera terlaksana, dan pertemuan ini juga menjadi langkah krusial antar pihak-pihak terkait, sehingga nanti kalau sudah ada kesepakatan, pengerukan bisa langsung dilakukan,” kata Edy
Edy menambahkan kehadiran BPKP saat ini dinilai cukup penting, mengingat masing-masing pihak yang berkepentingan bisa saling meyakini tentang langkah yang akan di ambil kedepannya. Sejauh ini, kata dia, koordinasi antara beberapa pihak juga sudah cukup bagus.
“Sesungguhnya kewenangan ini ada di pemerintah pusat, hanya saja kondisi keuangan di pusat saat ini belum memungkinkan. Dan sesuai kebijakan, memang dimungkinkan menempuh langkah ini untuk mengatasinya secara bersama-sama,” pungkasnya.
Kepala BPKP Provinsi Bengkulu Faeshol Cahyo Nugroho mengatakan, pengawasan dan transparansi dalam pelaksanaan pengerukan perlu dilakukan sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi. Ia menekankan pentingnya akuntabilitas dalam setiap tahapannya, termasuk penggunaan anggaran dan pemenuhan standar lingkungan.
Faesol menambahkan berdasarkan hasil peninjauan lapangan, tindakan pengerukan sangat perlu dilakukan guna mendukung distribusi angkutan barang di Pelabuhan Pulau Baai. BPKP berkomitmen untuk terus mengawal
"Kami akan terus melakukan pengawasan karena pengerukan ini dapat mendongkrak perekonomian Bengkulu. Untuk percepatan akan terus kita koordinasi dengan pihak yang terlibat ada dari pelindo, APBB dan pemprov biar lebih cepat karena pendangkalan berjalan terus. Kalau lambat nanti akan berdampak yang luar biasa, khususnya dampak pada perekenomian di provinsi ini,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara (APBB) Bengkulu, Sutarman menyoroti pentingnya pengerukan, terutama untuk kelancaran distribusi batu bara dari Bengkulu. Pengerukan ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan kapasitas Pelabuhan Pulau Baai dalam melayani kapal-kapal besar.
"Pengerukan ini sangat vital dan penting untuk disegerakan, terutama untuk keberlanjutan sektor pertambangan yang selama ini menjadi penggerak perekenomian di Provinsi Bengkulu. Dengan adanya alur yang lebih dalam, akses bagi kapal-kapal besar akan lebih lancar, dan proses ekspor batu bara bisa lebih efisien," jelas Ketua APBB, Sutarman.
Reporter: Irfan Arief