Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara (APBB) Bengkulu, Sutarman saat memimpin rapat bersama sejumlah pengusaha pengguna jasa Pelabuhan Pulau Baai, di Hotel Madeline, Jumat, 8 November 2024, Foto: Dok/Irfan Arief
Interaktif News - Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara (APBB) Bengkulu, Sutarman, mengadakan rapat penting bersama sejumlah pengusaha yang menggunakan jasa Pelabuhan Pulau Baai. Pertemuan iitu membahas rencana pembentukan perusahaan konsorsium untuk menangani proyek pengerukan alur pelabuhan.
Konsorsium perusahaan itu nantinya akan berperan sebagai pemilik saham dalam proyek pengerukan tersebut bersama Pelindo, dan mungkin juga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) jika mereka menyetujui syarat kerjasama.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari industri kelapa sawit, CPO, batubara, dan niaga umum, meskipun pihak Pertamina tidak dapat hadir.
Sutarman menjelaskan bahwa tujuan pertemuan ini adalah untuk mendapatkan Letter of Intent (LOI) dari setiap perusahaan yang berminat bergabung dalam konsorsium.
“LOI ini akan menjadi dasar bagi kami untuk menghitung jumlah perusahaan yang akan terlibat, serta menentukan besaran investasi yang diperlukan,” kata Sutarman, Jumat, (8/11/2024).
Ia menegaskan bahwa pengerukan alur ini membutuhkan perencanaan finansial yang matang, terutama terkait sumber dana yang rencananya akan diperoleh dari tiga pihak yakni Pelindo, perusahaan konsorsium, dan BUMD jika bersedia bergabung.
Setelah modal terkumpul, sambung Sutarman, sistem pengembalian investasi akan dibahas lebih lanjut dengan skema tarif yang masih akan dinegosiasikan dalam pertemuan lanjutan oleh konsorsium.
"Ini bukan hanya tentang proyek pengerukan, tetapi untuk melibatkan semua pengguna jasa pelabuhan karena mereka semua memiliki kepentingan di dalamnya," tambah Sutarman.
Ketertarikan yang muncul dari beberapa pelaku usaha di luar Pelabuhan Pulau Baai menunjukkan bahwa proyek ini dianggap sebagai peluang investasi yang prospektif bagi banyak pihak.
Sutarman menjelaskan bahwa setelah pertemuan ini, pihaknya akan melaporkan kemajuan kepada Pelindo pusat dan menjadwalkan pertemuan teknis pada tanggal 12 atau 13 minggu depan. Pertemuan tersebut akan membahas teknis pengerukan, termasuk metode pengerukan, jenis kapal yang akan digunakan, serta jadwal pelaksanaan pengerukan alur.
“Dalam rapat teknis nanti, PT Sarana Pengerukan Utama akan berkoordinasi langsung dengan Pelindo pusat untuk mengolaborasi detail teknisnya. Harapan kami, semakin banyak perusahaan pengguna jasa pelabuhan yang bergabung dalam konsorsium ini, semakin besar pula komitmen kolektif untuk menjaga kelancaran dan keberlanjutan alur ini,” ujar Sutarman.
Menurutnya, keterlibatan luas dari berbagai perusahaan dalam konsorsium ini akan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama untuk mensukseskan proyek pengerukan.
“Konsorsium diharapkan akan mampu secara berkelanjutan menjaga kelancaran alur pelabuhan yang penting bagi bisnis semua pihak yang bergantung pada akses pelabuhan ini,” pengkasnya.
Reporter: Irfan Arief