Aksi Kreatif Sambut HUT RI ke-78: Masyarakat Tuntut Energi Bersih, Stop PLTU

energi bersih

Aksi Kreatif tuntut energi bersih di Simpang Lima, Kota Bengkulu, Rabu, 16 Agustus 2023, Foto: Dok

Interaktif News – Puluhan orang dari beragam latar belakang berkumpul di Simpang Lima Ratu Samban, Kota Bengkulu menggelar aksi kreatif dakam rangka perayaan HUT RI ke-78. Aksi bertema "Energi Bersih, Merdeka” ini ditujukan kepada pemerintah Indonesia untuk segera mengakhiri ketergantungan pada energi berbasis batu bara, Rabu, (16/08/2023)

Di momen bersejarah kemerdekaan RI yang ke-78 ini, mereka meminta pemerintah menghentikan pengoperasian PLTU batu bara di Sumatera serta menolak rencana pembangunan PLTU batu bara baru. Negara harus bergerak menuju pencapaian Net Zero Emission, dimana emisi karbon netto yang dihasilkan adalah nol.

Melansir Policy Brief dari Jaringan Sumatera Terang Untuk Energi Bersih (STuEB), yang telah disampaikan langsung di Sekretariat Jaringan Energi Terbarukan dan Pemulihan (JETP) di Jakarta, PLTU batu bara Teluk Sepang Bengkulu telah berdampak negatif.

Temuan menyebutkan bahwa telah terjadi kematian 28 ekor penyu dan ikan di sekitar area pembuangan limbah air bahang. Selain itu, 39 orang warga dilaporkan mengalami penyakit kulit, sementara nelayan dan petani kehilangan mata pencaharian serta lahan garapan.

Koordinator Posko Lentera Teluk Sepang, Harianto memberikan gambaran dampak buruk lain yang diakibatkan oleh eksistensi PLTU. Kerugian terlihat pada penurunan stok ikan yang berdampak pada mata pencaharian nelayan, pencemaran laut akibat limbah abu hasil pembakaran batu bara (FABA) dan polusi udara yang meresahkan masyarakat setempat.

"PLTU batu bara Teluk Sepang tidak memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Kami hanya merasakan dampak negatifnya, seperti terjajah oleh polusi udara, terkontaminasi oleh limbah batu bara, dan terdampak oleh kerusakan ekonomi." Kata Harianto.

Dari perspektif global, kontribusi emisi karbon terbesar berasal dari energi batu bara, yang menyebabkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dan berkontribusi pada krisis iklim yang mengancam kelangsungan hidup manusia.

Direktur Jenderal Aksi dan Propaganda, BEM Universitas Bengkulu, Muhammad Rabil Fahri menegaskan bahwa meskipun telah berlalu 78 tahun sejak kemerdekaan, masyarakat masih merasakan keterbatasan dan dampak negatif yang diakibatkan oleh pilihan energi yang tidak ramah lingkungan.

“Sebagai mahasiswa, kami memiliki tanggung jawab untuk mengawal kebijakan pemerintah agar tetap berpihak pada kepentingan rakyat. Demokrasi negara kita berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat." kata dia.

Koordinator aksi, Cimbyo Layas Ketaren yang juga merupakan Manajer Kampanye Energi Kanopi Hijau Indonesia, mengungkapkan dukungan yang luas terhadap aksi ini dari berbagai komunitas, termasuk Posko Lentera Teluk Sepang, Forum Air Palik Menggugat, Kelompok Organisasi Masyarakat Sipil, mahasiswa, siswa SMA, dan generasi muda yang peduli terhadap masa depan bumi.

HUT RI kata dia harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk beralih ke energi bersih sebagai langkah penting dalam menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat

“Aksi ini memperlihatkan bahwa semangat perjuangan kemerdekaan tidak hanya berdiam di dalam sejarah, tetapi juga mendorong tindakan positif untuk menjaga kebebasan dan kesejahteraan lingkungan pada masa kini’ kata Cimbyo.

Berikut Pernyataan Sikap Aksi Energi Bersih, Merdeka pada 16 Agustus 2023:

  1. Menuntut Presiden untuk serius menjalankan agenda transisi energy dengan cara menyusun skema pemensiuan PLTU batubara di Sumatera secara khusus dan Indonenesia secara umum. 
  2. Menuntut kepada Menteri Lingkungan Hidup untuk menjalankan dan meningkatkan sanksi terhadap PLTU batubara Teluk Sepang yang telah terbukti bersalah. 
  3. Menuntut Kementerian Perhubungan untuk secara tegas menjalankan UU tentang jalan dengan cara melarang angkutan batubara menggunakan jalan umum.
  4. Menuntut kepada Gubernur Bengkulu untuk tegas segera memperbaiki pelabuhan Pulau Baai yang terputus akibat abrasi.
  5. Menuntut kepada Walikota Bengkulu untuk segera mengembalikan kesehatan warga teluk sepang akibat kualitas lingkungan yang buruk.

Editor: Irfan Arief