Empat Desa di Bengkulu Utara Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos

Pemerintah Provinsi Bengkulu

Rapat pembahasan tranformasi digital bantuan sosial di ruang rapat rafflesia Pemprov Bengkulu. 29, Oktober 2021.

Interaktif News - Dalam rangka uji coba Tranformasi Digital Bantuan Sosial Non Tunai di Daerah Provinsi Bengkulu, Pemerintah provinsi Bengkulu menggelar rapat bersama kepala daerah yang akan menjadi pilot project program.

Rapat kali ini dipimpin Asisten I Setda Bengkulu Supran Jum'at (29/10/2021) bertempat di ruang Rapat Raflesia Pemprov Bengkulu.

Daerah yang menjadi pilot project kali ini ada 4 desa yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara. Keempat desa yang terpilih yakni, Giri Kencana dan Urai Kecamatan Ketahun serta Air Petai dan Air Muring Kecamatan Putri Hijau. 

Untuk data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 2 kecamatan ini ada sebanyak 707 KPM. Kecamatan Putri hijau sebanyak 356 sedangkan untuk Kecamatan Ketahun sebanyak 351 KPM.

Asisten I Setda Bengkulu Supran mengatakan transformasi digital ini sangat bagus dan positif agar pelaksanaan bantuan sosial yang di programkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar, tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu.

"Kita harus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar penerima kartu manfaat ini mengerti dengan aplikasi yang akan digunakan untuk pencairan bansos ini," paparnya.

"Kita akan membangun posko pelayanan untuk menampung keluhan, kebingungan dan keraguan masyarakat terkait dengan digital bansos ini. Karena tidak menutup kemungkinan ada masyarakat yang bingung atau tidak paham sama sekali terkait penggunaan aplikasi digital bansos ini," lanjutnya.

Supran berharap penyimpangan yang terjadi dalam penyaluran bantuan non tunai ini benar-benar nihil dan sampai kepada penerima manfaat.

"Walaupun ini hanya uji coba mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik," harapnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Iskandar ZO mengatakan, menurutnya selama ini penyaluran Bansos dilakukan secara konvensional. Di mana penyaluran konvensional ini salah satunya menyebabkan biaya yang sangat tinggi. Selain itu tujuan dari transformasi digital ini untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan Bansos yang disalurkan.

"Dengan transformasi digital bansos ini diharapkan kedepannya penyaluran bansos bisa lebih mudah dan penggunaannya juga sesuai dengan harapan,” kata Iskandar ZO

Editor: Alfridho AP