Anggota Komisi II DPRD Kaur saat sidak ke RSUD, Senin, 27 Februari 2023, Foto: Dok

Interaktif News – Komisi II DPRD Kabupaten Kaur gelar sidak terkait mundurnya 8 orang dokter yang bekerja di RSUD Kaur.

Sidak yang dipimpin langsung Wakil Komisi II dan anggota Tri Putra Wahyu, Irwanto Tohir, Baswedan dan Burman disambut langsung Direktur RSUD Kaur dr. Leppi dan sejumlah pejabat struktural RSUD Kaur, Senin, (20/02/23) kemaren.

Baca juga :
Gubernur Rohidin Dinilai Miliki Komitmen Kuat Majukan Pramuka

Dalam sidak itu, rombongan Komisi II mempertanyakan penyebab mundurnya 8 dokter tersebut kepada Direktur RSUD Kaur. 

Para wakil rakyat Kaur ini mengatakan, manajemen RSUD Kaur selama ini sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan. 

Ini dibuktikan dengan jumlah dokter maupun kunjungan pasien dan permintaan rawat inap terus mengalami peningkatan.

Dikatakan dokter jaga Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kaur, dr. Sevri Yunata beban kerjanya lebih besar dibanding dengan tunjangan kerja. 

“Kami tidak ingin gaji besar tapi hanya ingin disesuaikan,” ujar Sevri Yunata saat dipanggil Komisi II DPRD Kaur di ruang rapat RSUD Kaur.

Sevri mengaku mundurnya para medis bukan karena persoalan lain tapi murni karena pendapatan yang diberikan tak sesuai dengan beban kerja. 

“Jadi jangan disalahartikan. Kami mundur karena beban kerja tak sesuai dengan honor” tegas Sevri.

Sementara Direktur RSUD Kaur, dr. Leppi mengatakan, pihaknya sudah membayar honor jaga sesuai dengan honor para dokter yakni Rp 250 ribu per satu kali jaga. 

“Untuk meningkatkan honor jaga menjadi Rp 500 ribu sudah kami sampaikan ke Pemkab tapi belum bisa direalisasikan,” jelas dia.

Disisi lain anggota Komisi II, Irwanto berharap kedepannya RSUD Kaur supaya dokter yang mundur bisa kembali bekerja lagi. Ini demi membantu masyarakat yang sakit bisa sehat kembali. 

“Jika kami dari anggota dewan ini ada yang sakit, siapa lagi yang merawat kalau bukan para dokter,” papar Irwanto.

Reporter: Miko Apriansyah