Dituding Bayaran Saat Demo Pemkot, Konsorsium Akan Lapor Polisi

Demo Wali Kota Bengkulu

Syaiful Anwar Korlap Aksi di Halaman Kantor Wali Kota Bengkulu, Senin (16/06/2019), poto/bengkuluinteraktif.com

Interaktif News – Demo Konsorsium Nasional LSM Bengkulu yuang digelar pagi tadi, Senin 16 Juni 2019 bakal berujung ke laporan polisi. Konsorsium tidak terima tudingan sepihak yang disampaikan oleh oknum yang mengatakan massanya dibayar saat menggelar aksi dihalam Kantor Wali Kota Bengkulu. 

“Ini tidak benar, fitnah, silahkan di cek massa kami tidak banyak hanya lebih kurang 20 orang dan semuanya pengurus LSM yang tergabung di Konsorsium, jadi jangan asal tuding, sore ini kita laporkan ke polres” kata Muhar Rozi Musi korlap II

Muhar Rozi meminta para pihak tidak sembarang menuding kalau tidak didasari pada bukti, menurutnya tudingan itu merusak sekaligus menciderai marwah seluruh pengurus LSM yang tergabung di Konsorsium Nasional.

“Ya kalau asumsi jangan disampaikan dulu di depan umum, tapi kalau itu fakta silahkan saja, ini fitnah serius kami tidak akan tinggal diam” ujar Muhar, Senin (16/06/2019)

Baca juga: Demo Kantor Wali Kota: Copot Kadis PUPR, Usut Potongan 5 Persen Per OPD

Dijelaskan Muhar, Konsorsium itu gabungan dari 16 Lembaga Swadaya Masyarakt (LSM) yang berdiri atas kesama pemikiran untuk mengawal pembangunan, menjadi kontrol atas roda pemerintahan jadi tujuannya jelas untuk ikut membangun bangsa dan daerah.

“Saya saran jangan tedensius, bersikap bijak,  itu yang kami angkat semuanya untuk kepentingan pembangunan, ada dugaan mutasi yang tidak benar, terus indikasi pengkondisian proyek, ada lagi masalah kinerja pejabat daerah yang tidak baik, soal pungli semuanya untuk kepentingan daerah, terus apakah kita harus tutup mata” kesal Muhar

Muhar Rozi juga menyarankan kepada pihak yang berkepentingan agar jangan mematikan gerakan social kontrol dengan cara-cara yang tidak beradab. “Fungsi kontrol itu penting  untuk check and balancing dalam pemerintahan kalau dimatikan dengan isu sampah seperti itu artinya sama saja kita ingin merusak daerah ini berjemah” tutupnya

Reporter: Iman SP Noya
Editor: Riki Susanto