Distribusi Tak Merata Penyebab LPG 3 Kg Langka

Yuliswani Asisten II Pemprov Bengkulu

Asisten II pemprov Bengkulu saat menggelar rakor terkait kelangkaan LPG 3 Kg di Bengkulu, Foto: Dok

Interaktif News – Gas LPG 3 Kg telah menjadi bahan bakar utama dan menjadi kebutuhan pokok setiap pagi-sore saat ibu-ibu rumah tangga memasak. Bukan itu saja, pedagang kaki lima dan usaha mikro juga mengandalkan gas LPG sebagai bahan bakar. Namun, kelangkaan LPG Provinsi Bengkulu khususnya wilayah Kota Bengkulu belum kunjung reda. 

Menyikapi itu, Asisten II pemprov Bengkulu, TYuliswani mengatakan, pihaknya telah mengambil beberapa kebijakan strategis. Diantara melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina dan Hiswana Migas Bengkulu. Selain itu akan dilakukan pengawasan distribusi langsung ke pangkalan oleh petugas gabungan. 

Pihak pemprov juga akan menerbitkan kartu LPG 3 Kg bagi masyarakat kurang mampu dan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) sesuai dengan data RT setempat. Kartu itu nantinya akan digunakan sebagai kartu kendali. Dengan demikian Yuliswani optimis kelangkaan Gas LPG 3 Kg ini bisa diatasi. 

"Jadi dari hasil pembahasan tadi pilot project-nya Kota Bengkulu karena di kabupaten lainnya agak terkendali. Di kota ini nanti pendistribusian Gas LPG 3 Kg diberikan kepada masyarakat dan UMK dengan kartu kendali," jelas Yuliswani usai pimpin  Rapat Pembahasan Mengatasi Kelangkahan LPG 3 Kg di Provinsi Bengkulu via Zoom Meeting, di Ruang Pola Pemprov Bengkulu, Senin, (20/09/2021).

Dilain pihak, data dan hasil pemantauan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Provinsi Bengkulu, Anzori Tawakal menyebut, kelangkaan Gas LPG 3 Kg pada beberapa pekan lalu, diketahui disebabkan oleh beberapa faktor.

Diantaranya karena terjadinya distribusi yang tidak merata di setiap bulan sehingga pada minggu-minggu terakhir setiap bulan jumlah Gas LPG yang didistribusikan ke pangkalan terus menurun. Solusi dari kondisi ini perlu dilakukan pengaturan distribusi.

Sinergi dan koordinasi antara Pertamina, BPH Migas dan pangkalan terbilang lemah juga disebut lemah. Kedepan kata Anzori Tawakal, apabila dipandang perlu akan melibatkan aparat penegak hukum untuk menghindari tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Itu hasil pemantauan tim kita di lapangan sejak hampir satu tahun terakhir. Untuk itu kami menyarankan perlu adanya pengawasan kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat," jelas Anzori.

Sementara itu, terkait stok di Provinsi Bengkulu seperti disampaikan Pertamina Bengkulu, dalam setiap bulannya pendistribusian Gas LPG 3 Kg selalu sesuai dengan kebutuhan bahkan dalam 2 bulan terakhir stok dilebihkan 2 persen.

Editor: Alfridho Ade Permana