Bupati dan Wakil Bupati Seluma Erwin Octavian dan Gustianto, Foto: Dok
Interaktif News – Jembatan Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma yang rusak belum ada kepastian kapan ditangani oleh pemerintah daerah.
Kondisi jembatan gantung yang tinggal kerangka besi itu sempat viral lantaran masih digunakan para pelajar untuk menyeberangi sungai menuju sekolah. Aksi menantang maut para pelajar itu menjadi perhatian serius para netizen.
Bupati Seluma Erwin Octavian mengaku belum mendapatkan informasi yang valid terkait kondisi jembatan tersebut.
Ia akan kordinasi terlebih dahulu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma, apakah jembatan itu bisa dibangun kembali atau tidak pada tahun 2023 ini.
"Untuk jembatan Desa Simpang perlu kita cek dulu di Dinas Bencana Alam, bagaimana kondisi terakhir jembatan itu," kata Bupati Erwin, Selasa, (11/07/2023)
Sama halnya seperti Jembatan Desa Simpang, kondisi jembatan Desa Skalak yang juga viral dipublik lantaran sudah putus selama puluhan tahun lalu belum juga mendapat kepastian kapan dilakukan perbaikan.
"Kalau keadaannya memang seperti itu akan kita perbaiki lagi, pastinya kita cek dulu," ujar Bupati Erwin
Sebelumnya, sempat muncul video berdurasi 45 detik yang memperlihatkan beberapa pelajar menggunakan seragam putih biru sedang menantang maut dengan menitih jembatan kerangka besi yang sudah rusak parah.
Para pelajar itu belakangan diketahui merupakan warga Desa Simpang, Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma, Bengkulu.
Mereka nekat melinatasi lantaran jembatan itu satu-satunya akses tercepat untuk menuju ke sekolah.
Tak hanya jembatan Desa Simpang, aksi nekat Warga Desa Skalak yang menantang maut dengan menyeberangi sungai berarus deras juga hangat jadi perbincangan publik.
Aksi itu dilakukan lantaran jembatan penghubung mereka sudah putus sejak puluhan tahun lalu.
Reporter: Deni Aliansyah Putra