Aksi Simpatik IMM untuk Rahiman Dani di Mapolda Bengkulu, Tuntaskan atau Mundur

IMM Bengkulu

Aksi IMM Bengkulu di Mapolda Bengkulu, Jumat, 12 Mei 2023, Foto: Dok

Interaktif News – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bengkulu menggelar aksi demonstrasi di Mapolda Bengkulu. Aksi bertajuk peringatan 100 hari penembakan Tokoh Muhammadiyah Rahiman Dani itu berlangsung tertib dan damai, Jumat, (01/05/23)

IMM dalam orasinya meminta pihak Kapolda Bengkulu berkomitmen penuh menuntaskan kasus penembakan Rahiman Dani yang terjadi pada Jumat, 3 Februari 2023 lalu. IMM menilai perjalanan penanganan kasus yang merupakan upaya pembunuhan itu terkesan jalan di tempat.

“Tepat hari ini sudah 100 hari saudara kami, senior kami yang juga ketua FOKAL IMM ditembak OTD yang hampir merenggut nyawa. Sayangngnya penanganan kasus ini nyaris tanpa kabar, dukungan penuh telah kami sampaikan agar kasus ini tuntas dan terungkap siapa pelakunya. Ini adalah aksi 100 hari pertama dan akan terus berlanjut sampai tuntas” kata Koordintor Aksi Kelvin Aldo usai aksi.

Massa nampak membentangkan spanduk bertuliskan “Tuntaskan atau Mundur, Kapolda Bengkulu, Bengkulu Amankah..?” Spanduk itu kata Kelvin merupakan asipirasi IMM yang bersimpati atas kasus penembakan Rahiman Dani yang hingga hari ini belum berujung. Kapolda kata Kelvin adalah pihak yang paling bertanggungjawab untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga Bengkulu.

“Silakan kawan-kawan media maknai sendiri, apa maksud spanduk kami? Itu adalah bentuk dukungan moral sekaligus protes kami atas kinerja Pak Kapolda dalam menangani perkara ini. Kami sangat memahami tugas berat penyidik kepolisian dalam mengungkap perkara tapi statmen Bapak Kapolda yang menyebut kesulitan mengungkap kasus karena penembak profesional justru menyulutkan semangat publik” jelas Kelvin.

Sebelumnya Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Armed WIjaya mengatakan, penanganan kasus penembakan Rahiman Dani masih terus berjalan. Polda Bengkulu telah mengerahkan kekuatan penuh untuk mengungkap kasus tersebut. Namun, Kapolda mengatakan, pihaknya kesulitan lantaran penembak merupakan orang profesional.

Pandangan lain disampaikan Ketua DPP IMM, Iqbal Hafsari yang ikut mengawal dan mendampingi langsung aksi IMM Bengkulu. Ia meminta kasus ini menjadi atensi khusus Kapolri. Spekulasi dan asumsi liar di tengah masyarakat kata Iqbal terus berkembang yang dikhawatirkan berdampak buruk bagi situasi kemanan dan ketertiban masyarakat.

“Kasus ini sudah menjadi sorotan publik karena melibatkan tokoh politik, tokoh Muhammadiyah sekaligus tokoh pers. Irisan aktifitas Bang Rahiman tentu akan menimbulkan spekulasi beragam yang bisa memicu potensi apa pun, termasuk gangguan ketertiban masyarakat. Apalagi ini sudah menjelang hajatan besar pemilu serentak 2024. DPP IMM juga akan mengawal kasus ini di Jakarta” terang Iqbal.

Ditambahkan Kelvin, aksi IMM dimulai setelah Salat Jumat sekira pukul 13.30 WIB. Massa berkumpul di Kampus 4 Universitas Muhammadiyah Bengkulu Jl. Adam Malik, Kota Bengkulu. Massa IMM kemudian bergerak ke Mapolda Bengkulu dengan berjalan kaki dan membawa spanduk, panflet dan bendera.

Usai orasi massa IMM diterima langsung Wakil Direktur Kriminal Umum, Polda Bengkulu AKBP Andjas dan Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Aris Sulistyono. IMM juga memberikan bingkisan berupa kalender penanganan kasus penembakan Rahiman Dani yang sudah 100 hari atau 3 bulan berjalan.

Sementara Wadirkrimum Polda Bengkulu, AKBP Andjas mengatakan, pihak kepolisian telah bekerja sesuai fakta-fakta di lapangan. Termasuk membentuk Tim Khusus  serta melibatkan seluruh unsur seperti Laboratorium Forensik Polri untuk pemeriksaan barang bukti.

Ia juga menyampaikan, berkaitan dengan pengungkapan home industry senjata api di Kaur beberapa waktu juga masih terus didalami. Apakah penemuan home industry senjata api tersebut ada keterkaitan atau tidak.

"Sejauh ini memang belum ada bukti yang mengarah ke para tersangka yang memiliki senjata api dan home industry senjata api yang telah ditahan beberapa bulan lalu. Kita terus bekerja dan dukungan dari Mabes Polri juga ada," tutur AKBP Andjas dikutip RMOLBengkulu.com [RS]